Peran APRIL Group dalam Mendukung Green Economy di Indonesia
Pemerintah Indonesia berusaha keras untuk membawa pertumbuhan dan kemakmuran bagi Indonesia. Namun, dalam melakukannya, Negara menyadari pentingnya pertumbuhan yang berkelanjutan untuk kemakmuran jangka panjang Indonesia. Konsep green economy adalah sesuatu yang terus dipromosikan oleh Pemerintah Indonesia. Namun apa itu green economy?
Apa itu Green Economy?
Menurut United Nations Environment Programme, green economy adalah proses pengembangan ekonomi yang rendah karbon, hemat sumber daya, dan inklusif secara sosial.
Pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan didorong oleh investasi publik dan swasta ke dalam kegiatan ekonomi yang mendukung gagasan tersebut.
Dengan kata lain, investasi diarahkan pada infrastruktur dan aset yang memungkinkan pengurangan emisi karbon dan polusi, serta efisiensi sumber daya, dan semua hal ini telah dilakukan APRIL Group seperti dalam dalam sustainability report mereka.
Mengenal APRIL Group dengan Visi APRIL2030-nya
Asia Pacific Resources International Holdings Limited, atau APRIL, adalah pengembang hutan tanaman industri dan pemilik salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia yang beroperasi terutama di Indonesia. APRIL terutama memproduksi pulp kraft kayu keras yang diputihkan, termasuk kertas kantor merek Paperone.
Sebagai salah satu perusahaan manfukatur terbesar di Indonesia APRIL memiliki tanggung jawab terhadap tantangan industri kedepannya, terutama tentang emisi karbon dan perubahan iklim yang mengkhawatirkan.
Oleh sebab itu, APRIL Group telah mengembangkan APRIL2030 sebagai visi untuk memenuhi tantangan dekade berikutnya yang terdiri dari empat komitmen: Climate Positive (Iklim Positif), Thriving Landscape (Lanskap yang Berkembang), Inclusive Progress (Kemajuan Inklusif), dan Sustainable Growth (Pertumbuhan yang Berkelanjutan).
Untuk lebih jelasnya akan kita bahas dibawah:
1. Climate Positive (Iklim Positif)
APRIL Group berusaha untuk menurunkan emisi karbon dengan solusi yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan proses yang berkelanjutan. Beberapa cara yang akan perusahaan kerjakan adalah:
Berupaya mencapai nol emisi bersih dari pemanfaatan lahan
Ditahun 2022 ini APRIL akan fokus pada pengukuran dan pemantauan lapangan untuk memperoleh faktor emisi Tier 3 dalam menghitung emisi dan serapan penggunaan lahan seperti yang didorong oleh IPCC
Menggunakan 90% energi terbarukan untuk pabrik
Perusahaan terus mempelajari cara-cara untuk mengoptimalkan elemen bahan bakar yang lebih bersih dari produk sampingan seperti pemurnian metanol dan juga meneliti teknologi alternatif lain yang layak.
Mengusahakan 50% kebutuhan energi pada kegiatan operasional terpenuhi dari sumber energi terbarukan
Perusahaan tahun ini juga sudah melakukan uji coba dua mesin Liquid Natural Gas (LNG) berbahan bakar ganda untuk pengangkutan serat kayu ke pabrik.
2. Thriving Landscape (Lanskap yang Berkembang)
APRIL Group mendorong upaya konservasi sebagai bagian dari pendekatan proteksi-produksi dalam pengelolaan lanskap dengan cara:
Zero net loss atas kawasan konservasi
Perusahaan selalu memastikan tidak ada area konservasi yang hilang (zero net loss) dengan cara menetapkan matriks manajemen dan mengidentifikasi ancaman terhadap konservasi hutan dan tindakan untuk mengatasinya.
Capaian hasil positif dalam keanekargaman hayati (biodiversity)
- Kegiatan restorasi hutan gambut untuk memulihkan fungsi hidrologi lahan gambut yang sebelumnya terdegradasi; Sebagai contoh, total 23 kanal tambahan telah disekat pada tahun 2021.
- Mengembangkan rencana pengelolaan konservasi spesies rentan.
- Perencanaan penggunaan lahan partisipatif dengan masyarakat sekitar untuk mengidentifikasi peluang konservasi di luar konsesi.
Penanaman sumber daya untuk konservasi lanskap
Penanaman sumber daya (investasi) yang perusahan lakukan untuk konservasi lanskap akan didanai dengan penyisihan dana sebesar $ 1 USD per ton serat hutan tanaman industri yang dipanen pertahun.
3. Inclusive Progress (Kemajuan Inklusif)
APRIL berupaya melakukan pemberdayaan masyarakat melalui prakarsa transformatif dengan cara sebagai berikut:
- Menghapuskan kemiskinan ekstrem dalam radius 50 km dari wilayah operasional APRIL.
- Menurunkan prevalensi tengkes (stunting) hingga 50% pada anak balita di desa-desa di Riau.
- APRIL akan menjadikan sekolah-sekolah yang didukung perusahaan berhasil mencapai peringkat 10% di atas peringkat PISA nasional
- Meningkatkan akses pada layanan kesehatan primer bagi desa-desa sasaran di Riau.
- Memastikan partisipasi efektif bagi perempuan dan kesetaraan peluang untuk pengembangan.
4. Sustainable Growth (Pertumbuhan yang Berkelanjutan)
Berikut adalah hal yang APRIL Group lakukan melalui diversifikasi, sirkularitas, dan produksi yang bertanggung jawab:
Peningkatan efisiensi dan sirkularitas material
APRIL telah meningkatkan efisiensi dan sirkularitas penggunaan bahan/material seperti kapur dari rotary kiln guna mencapai pemulihan bahan-bahan kimia hingga 98% dan pengolahan dengan pemakaian air yang lebih sedikit per ton produk hingga 25%.
Limbah padat yang dibuang ke TPA berkurang hingga 80%
Mengurangi limbah padat ke TPA sebesar 35% dan mengurangi limbah lumpur melalui pemanfaatan kembali sebagai bahan bakar biomassa.
Memanfaatkan 20% limbah tekstil serat viscose
April Group berhasil menguji coba campuran 50% pulp tekstil daur ulang dengan pulp kayu larut biasa untuk viscose dan memanfaatkan 20% limbah tekstil untuk memenuhi kebutuhan serat selulosa dalam produksi viskosa.