Psikologi Warna Brand: Mengapa Warna Penting dalam Proses Marketing?
Warna memiliki hubungan psikologi dengan emosi manusia, dan hubungan ini dapat mempengaruhi pemasaran. Menggunakan warna yang tepat dalam kampanye pemasaran Anda dapat memicu emosi tertentu bagi pelanggan, membuat brand melakukan pembelian atau mempelajari lebih lanjut tentang produk Anda.
Memahami emosi yang terkait dengan setiap warna dapat membantu Anda mengembangkan brand yang dapat membedakan dirinya di pasar dan bereaksi positif dengan audiens Anda.
Dalam artikel ini, kami membahas apa itu psikologi warna brand, menjelaskan mengapa hal itu penting, membuat daftar manfaatnya dalam pemasaran, mendiskusikan makna psikologis dari warna yang berbeda, dan memberikan beberapa tips untuk memilih warna brand.
Apa yang dimaksud dengan psikologi warna dalam sebuah brand?
Psikologi warna brand adalah studi tentang bagaimana warna memengaruhi cara pelanggan saat ini dan calon pelanggan memandang sebuah brand. Warna dapat berkontribusi pada emosi orang, serta perilaku atau keputusan pembelian pelanggan.
Penggunaan psikologi warna brand adalah alat yang ampuh dalam desain brand. Hal ini memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana dan mengapa individu berinteraksi dengan brand, yang dapat bervariasi sesuai dengan karakteristik, demografi, dan preferensi yang berbeda.
Sebagian besar warna mewakili perasaan tertentu, jadi sebaiknya pilihlah warna brand yang membangkitkan emosi yang Anda ingin pelanggan rasakan saat melihat brand Anda.
Baca juga: 9 Tahapan dalam Membangun Identitas Brand
Mengapa psikologi warna pada brand itu penting?
Bagi banyak perusahaan, warna brand dapat memiliki arti penting dalam upaya pemasaran brand. Sebagai contoh, beberapa restoran populer memiliki logo dan warna yang sudah dikenal yang membantu pelanggan dengan mudah mengasosiasikan makanan lezat dengan warna yang ada di logo brand.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa psikologi warna brand itu penting:
- Membantu tim pemasaran: Karena para profesional pemasaran menggunakan berbagai alat untuk menyusun strategi, psikologi warna adalah satu lagi alat untuk berkontribusi pada pencitraan brand sebuah perusahaan.
- Berkontribusi pada reputasi: Seiring dengan semakin populernya sebuah brand, pelanggan mulai mengasosiasikan logo, termasuk warna, dengan produk itu sendiri, yang berkontribusi pada pembangunan reputasi brand yang sedang berlangsung.
- Membantu brand Anda menonjol: Menggunakan warna yang tepat dalam materi pemasaran Anda dapat menarik perhatian audiens Anda, membuat brand ingin mempelajari lebih lanjut dan mendorong brand untuk meninjau konten Anda yang lain
Baca juga: Brand Management: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
Manfaat menggunakan psikologi warna dalam pemasaran
Penting untuk memahami cara kerja psikologi warna brand agar Anda bisa menarik audiens target Anda, meningkatkan persepsi merek tentang brand Anda, dan menyampaikan citra atau pesan tertentu melalui warna. Beberapa manfaat menggunakan psikologi warna meliputi:
Peningkatan pengenalan merek
Jika Anda menggunakan warna-warna tertentu untuk menggambarkan pesan tertentu, target audiens Anda mungkin lebih mudah mengenali citra brand Anda atau memahami pesan yang ingin Anda sampaikan.
Ketika pelanggan lebih sering mengenali brand Anda, brand mungkin akan lebih cenderung membeli produk atau barang Anda.
Meningkatkan hubungan dengan pelanggan
Warna-warna tertentu dapat memicu emosi tertentu dari calon pelanggan atau pelanggan saat ini. Anda dapat menggunakan skema warna untuk membuat pelanggan merasa senang, bernostalgia, atau bersemangat, yang dapat membuat pelanggan melakukan pembelian.
Persepsi positif terhadap brand
Pemilihan warna yang tepat dapat mengubah perasaan positif pelanggan terhadap brand Anda. Jika konten mudah dibaca dan menarik secara visual, maka akan terlihat lebih profesional.
Baca juga: Cara Membuat Brand Story dan Tipsnya
9 warna brand dan maknanya
Setiap warna dapat menimbulkan emosi dan perilaku tertentu pada berbagai audiens, menurut International Journal of Research in Social Sciences. Berikut adalah sembilan warna brand yang umum dan artinya:
1. Biru
Menurut studi psikologi warna, biru adalah warna favorit yang paling umum di antara populasi dunia. Preferensi global ini dan asosiasi lingkungannya membuat warna biru tidak mengancam, konservatif, dan tradisional.
Di sisi lain, warna biru termasuk warna yang paling tidak menggugah selera karena menjadi indikator pembusukan.
Sebagai contoh, program penurunan berat badan sering kali menyarankan Anda untuk makan makanan dari piring biru karena Anda cenderung makan lebih sedikit.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Kepercayaan | Kedinginan |
Loyalitas | Kesedihan |
Ketenangan | Tidak bersahabat |
Logika | Tidak menggugah selera |
Ketentraman | Acuh tak acuh |
2. Kuning
Kuning biasanya digunakan untuk menggambarkan ide-ide segar dan proyek kreatif. Warna ini melambangkan sinar matahari, yang dapat membangkitkan optimisme atau kebahagiaan. Ini adalah warna yang paling mencolok, dengan visibilitasnya yang diasosiasikan dengan keceriaan dan kehangatan.
Banyak brand menggunakan warna ini pada musim panas untuk mempromosikan penjualan musiman atau lini produk. Beberapa juga menggunakannya untuk menandakan peringatan, tetapi umumnya menciptakan perasaan positif.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Optimisme | Impulsif |
Energi | Takut |
Sukacita | Peringatan |
Kreativitas | Kecemasan |
Intelek | Pengecut |
3. Ungu
Ungu menandakan royalti, yang biasanya dihubungkan dengan kemewahan, kekuasaan atau kebijaksanaan. Sebagian besar brand menggunakannya dalam jumlah sedang atau sebagai warna aksen.
Warna yang lebih terang membangkitkan perasaan feminin atau romantis, sementara warna yang lebih gelap dapat mewakili kesedihan dan frustrasi. Beberapa orang mungkin mengasosiasikan warna ungu dengan kosmos, ruang atau waktu.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Kebijaksanaan | Dekadensi |
Kemewahan | Penekanan |
Kekayaan | Inferioritas |
Rasa ingin tahu | Pemborosan |
Kecanggihan | Murung |
Baca juga: Pengertian Brand Image, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
4. Abu-abu
Banyak perusahaan menggunakan warna ini sebagai simbol keseimbangan dan netralitas. Pertimbangkan untuk menggunakan warna abu-abu sebagai pelengkap warna lain karena warna ini bisa terlihat kusam. Anda bisa menggunakannya untuk header atau font karena menarik bagi khalayak luas.
Banyak orang mengartikan warna ini sebagai canggih, mewah, dan kuat, sehingga perusahaan teknologi dan otomotif biasanya menggunakannya.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Keseimbangan | Tidak percaya diri |
Keabadian | Kelembaban |
Kenetralan | Depresi |
Keandalan | Hibernasi |
Intelijen | Hambar |
5. Oranye
Oranye dapat merepresentasikan kesuksesan, kreativitas, dan antusiasme. Jika Anda ingin mencerahkan grafik atau menggambarkan gambar yang ceria, pertimbangkan untuk menambahkan warna oranye ke dalamnya.
Anda juga bisa menampilkan ajakan bertindak berwarna oranye di situs web Anda karena warna ini memberikan nada yang menyemangati. Karena Anda mungkin melihat warna oranye pada daun dan labu, banyak yang mengaitkannya dengan musim gugur untuk mempromosikan penjualan atau barang musim gugur.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Optimisme | Tidak bisa bergaul |
Keberanian | Frustrasi |
Kehangatan | Ketidakdewasaan |
Inovasi | Ketidaktahuan |
Keramahan | Ketidaktulusan |
6. Hitam
Hitam bisa menjadi simbol kekuatan. Karena hitam adalah ketiadaan cahaya, warna ini terkesan suram, misterius atau elegan. Terkadang menggunakan warna hitam saja dapat memunculkan perasaan sedih atau marah, jadi pertimbangkan untuk mengombinasikannya dengan warna-warna yang lebih cerah untuk memberikan keseimbangan.
Beberapa brand menggunakan teks hitam di atas warna-warna cerah untuk meningkatkan latar belakang pesan, tetapi hal ini dapat menyebabkan keterbacaan yang buruk. Teks hitam pada latar belakang putih menawarkan nilai kontras yang optimal.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Kecanggihan | Depresi |
Keamanan | Kedinginan |
Kekuatan | Negatif |
Keanggunan | Berat |
Otoritas | Kejahatan |
Baca juga: Apa itu Brand Loyalty dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
7. Hijau
Banyak elemen alam yang berwarna hijau, sehingga orang cenderung memikirkannya ketika melihat warna hijau. Perusahaan yang ramah lingkungan sering menggunakan warna hijau.
Warna ini juga menghubungkan orang dengan kesuksesan, karena warna ini melambangkan kemurahan hati dan kesehatan. Banyak perusahaan kesehatan dan kebugaran menggunakannya dalam materi pemasaran. Namun, warna hijau yang terlalu banyak atau salah dapat membangkitkan perasaan stagnasi dan isolasi.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Harapan | Kebosanan |
Optimisme | Iri |
Kesegaran | Materialistis |
Logis | Ketidakdewasaan |
Kemakmuran | Penyakit |
8. Merah
Merah biasanya digunakan untuk membangkitkan emosi yang kuat, membangkitkan kegembiraan dan mendorong tindakan. Warna merah direkomendasikan untuk bisnis yang sukses yang merasa yakin dengan strategi pemasaran brand.
Warna merah yang lebih lembut membantu brand terlihat tidak terlalu agresif. Pertimbangkan untuk membuat tombol produk Anda atau label izin berwarna merah untuk memunculkan emosi yang kuat ini.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Energi | Amarah |
Tindakan | Pembalasan dendam |
Gairah | Kekerasan |
Kekuatan | Bahaya |
Kegembiraan | Darah |
9. Putih
Warna putih adalah ketiadaan dan refleksi dari semua warna. Banyak perusahaan perawatan kesehatan menggunakannya untuk menandakan kebersihan untuk menarik perhatian pasien. Beberapa brand teknologi juga menggunakan warna putih untuk merepresentasikan gaya modern. Karena ini adalah warna yang paling minimal, warna ini meningkatkan persepsi orang tentang ruang dan memberikan banyak waktu bagi mata untuk beristirahat, itulah sebabnya mengapa materi pemasaran Anda harus secara teratur menampilkan banyak ruang putih.
Asosiasi positif | Asosiasi negatif |
---|---|
Kebersihan | Kemandulan |
Kebebasan | Kedinginan |
Kemurnian | Tidak bersahabat |
Kesederhanaan | Isolasi |
Kepolosan | Kergauan |
Baca juga: 6 Tahapan dalam Mengukur Brand Value dan Meningkatkannya
Tips untuk memilih warna brand
Selain memahami psikologi warna brand, berikut adalah beberapa tips yang perlu dipertimbangkan saat memilih warna brand Anda:
Pilih warna yang terasa otentik
Sangat penting untuk memilih warna yang sesuai dengan industri Anda dan terasa otentik bagi perusahaan Anda. Hal ini lebih penting di beberapa industri daripada yang lain.
Misalnya, layanan kesehatan, terutama rumah sakit, mungkin menghindar dari warna merah karena sering diasosiasikan dengan rasa sakit.
Pilih warna yang mencerminkan kepribadian brand Anda
Kepribadian brand membangkitkan emosi manusia, sehingga warna brand adalah salah satu cara paling cepat untuk mengekspresikan kepribadian brand.
Memilih warna yang mencerminkan kepribadian brand Anda membantu membangun pengalaman brand yang konsisten dan kohesif bagi pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan permen mungkin memilih warna ungu untuk mewakili cokelatnya yang kaya sebagai simbol status.
Baca juga: Journey: Pengertian, Tahapan, dan Tips Membangunnya
Pilih warna yang menarik bagi audiens Anda
Memahami target audiens Anda adalah hal yang penting saat memilih warna untuk brand Anda. Pertimbangkan tipikal pembeli Anda dan warna apa yang sesuai dengan brand. Pertimbangkan untuk menyelaraskan ciri-ciri audiens target Anda dengan ciri-ciri warna brand Anda.
Pilih warna yang membuat brand Anda menonjol
Pilihlah warna yang berbeda dari pesaing Anda untuk membantu membedakan brand Anda. Audit brand adalah cara yang efektif untuk mensurvei warna yang digunakan oleh kompetitor utama Anda sehingga Anda dapat mengidentifikasi peluang untuk tampil beda.
Misalnya, sebuah perusahaan teknologi mungkin menggunakan warna putih jika warna dominan yang digunakan oleh pesaingnya adalah abu-abu.
Baca juga: Brand Guidelines: Pengertian, Manfaat, dan Tips Membuat, dan Contohnya
Kesimpulan
Psikologi warna dalam brand peran penting dalam proses marketing. Warna dapat mempengaruhi persepsi konsumen tentang suatu brand dan dapat membangun identitas yang kuat bagi brand tersebut.
Setiap warna memiliki makna dan konotasi yang berbeda, sehingga dalam memilih warna untuk merepresentasikan brand, diperlukan strategi yang tepat agar efektif dalam branding.
Beberapa brand terkenal telah berhasil menerapkan psikologi warna secara efektif dalam branding mereka. Studi kasus tentang pengaruh warna pada brand tersebut dapat memberikan inspirasi dan wawasan bagi brand lain dalam memilih warna yang tepat untuk merepresentasikan identitas mereka.
Dalam menggunakan warna untuk membangun brand, diperlukan pemahaman yang kuat tentang psikologi warna, strategi dalam memilih warna yang tepat, dan kemampuan dalam mengkombinasikan warna agar efektif dalam branding.
Dengan memperhatikan psikologi warna dalam branding, brand dapat membangun identitas yang kuat dan mengkomunikasikan pesan yang jelas dan konsisten pada konsumen.
Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memilih warna yang tepat untuk merepresentasikan identitas mereka dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.