Apa itu Analisis Risiko? Dan Bagaimana Cara Menganalisis Risiko Proyek?

Mengetahui cara melakukan analisis risiko berguna untuk hampir semua jenis proses pengambilan keputusan — terlepas dari peran atau sektor profesional Anda. Ketika Anda menganalisis risiko, Anda dapat mengembangkan soft skill seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Dalam artikel ini, kami mengeksplorasi apa artinya menganalisis risiko dan mendiskusikan bagaimana melakukan analisis risiko dalam keputusan bisnis

Apa itu Analisis Risiko?

Analisis risiko membantu mengidentifikasi potensi masalah yang dapat muncul selama proyek atau proses. Anda dapat menganalisis risiko untuk:

  • Mengurangi dampak dari peristiwa negatif.
  • Mengevaluasi apakah ada lebih banyak manfaat untuk sebuah proyek daripada risiko sebelum inisiasi.
  • Rencanakan respons perusahaan terhadap keadaan darurat atau kejadian buruk lainnya.
  • Menghilangkan risiko selama proses.

Analisis risiko adalah alat yang berguna untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi potensi manfaat dan kerugian dari setiap opsi, mengevaluasi kemungkinan masalah yang terjadi dan memutuskan apakah akan bergerak maju dengan mempertimbangkan risiko tersebut.

Setelah Anda mengidentifikasi potensi risiko, Anda dapat menentukan cara mengelolanya dan bahkan mengembangkan rencana pencegahan yang komprehensif.

5 Metode Analisis Risiko yang Harus Anda Tahu

Jika Anda tertarik untuk melakukan analisis risiko, ada beberapa metode yang bisa dipilih, di antaranya lima ini:

1. Bow tie analysis

Bow tie analysis adalah metode analisis risiko yang digunakan untuk mengelola dan mengurangi risiko. Anda memulai proses ini dengan mengamati risiko potensial dan membaginya menjadi dua kategori: satu yang mencakup semua faktor yang berkontribusi potensial dan satu lagi yang mencantumkan semua konsekuensi potensial.

Dari sana, Anda dapat membuat praktik baru yang membahas setiap penyebab dan konsekuensi potensial.

Misalnya, jika Anda bekerja di sektor makanan, Anda dapat melakukan Bow tie analysis untuk menentukan peristiwa mana yang dapat menyebabkan pemadaman listrik dan bagaimana hal itu akan memengaruhi pemasok Anda dan makanan yang Anda simpan di lokasi.

Setelah itu, Anda akan membuat daftar semua cara potensial untuk menghindari pemadaman listrik serta apa yang harus dilakukan jika terjadi pemadaman listrik.

2. Delphi

Teknik Delphi adalah metode analisis risiko yang mirip dengan brainstorming, tetapi perbedaannya adalah teknik Delphi sangat bergantung pada penggunaan pendapat ahli di seluruh proses.

Pendapat ini memungkinkan untuk mengevaluasi, mengidentifikasi dan menganalisis risiko secara individual. Dari sana, setiap ahli meninjau risiko lain untuk membuat daftar risiko, yang dapat mencakup semua potensi risiko dan konsekuensi.

Seseorang yang bekerja di ritel, misalnya, mungkin meluangkan waktu untuk meninjau studi tentang pencurian dan apa yang para ahli yakini sebagai faktor risiko utama.

Ini akan memungkinkan perusahaan untuk meninjau keamanan ruang kerjanya dan memasang kamera atau mempekerjakan personel untuk menjaganya tetap aman.

3. Analisis SWIFT

Pendekatan SWIFT, atau “structured what-if technique” termasuk pendekatan berbasis tim dalam lingkungan lokakarya. Proses ini melibatkan penilaian bagaimana perubahan dari rencana atau desain yang baru diimplementasikan dapat mempengaruhi proyek potensial.

Dengan menggunakan pertanyaan “bagaimana jika”, tim dapat menentukan bagaimana perubahan dapat memengaruhi proyek atau inisiatif di masa mendatang.

Misalnya, Anda dapat melakukan analisis SWIFT ketika perusahaan Anda harus mengubah protokol untuk memenuhi batasan keamanan baru yang diberlakukan negara. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk menentukan apakah protokol baru itu efektif atau bagaimana meningkatkannya agar sesuai.

4. Matriks probabilitas/konsekuensi

Metode matriks probabilitas/konsekuensi adalah metode yang menonjol untuk menilai tingkat keparahan risiko saat melakukan analisis risiko kualitatif, dan dapat menilai risiko di semua tingkat perusahaan.

Matriks probabilitas/konsekuensi adalah metode praktis untuk menentukan peringkat keparahan berbagai risiko dengan menghitung potensi dampak risiko.

Hal ini tidak hanya memungkinkan perusahaan untuk menentukan tingkat keparahan risiko secara keseluruhan dengan lebih baik, tetapi juga memungkinkan Anda menentukan faktor utama yang berkontribusi terhadap setiap potensi risiko.

Pemilik gym yang tertarik untuk melakukan analisis risiko dapat menggunakan matriks probabilitas/konsekuensi untuk menilai aturan dan prosedur tentang peralatan dan kebersihan di fasilitas mereka. Matriks probabilitas/konsekuensi dapat membantu mereka menentukan area pedoman kebersihan mana yang perlu diperhatikan agar bisnis mereka tetap beroperasi dengan aman.

5. Analisis pohon keputusan atau Decision tree analysis

Metode analisis pohon keputusan membantu orang dan perusahaan menentukan tindakan terbaik dalam sebuah skenario. Untuk menjalankan metode ini, perusahaan mulai dengan menganalisis keputusan yang diusulkan dan memetakan berbagai hasil potensial dari keputusan tersebut.

Setelah Anda membuat daftar semua hasil potensial, serta kemungkinan terjadinya, maka dimungkinkan untuk memutuskan tindakan terbaik untuk setiap masalah.

Misalnya, jika Anda bekerja di industri kecantikan, Anda mungkin ingin mengubah model Anda untuk hanya menerima janji temu dan bukan pelanggan langsung.

Anda dapat menggunakan metode ini untuk menentukan apakah layak secara finansial untuk fokus hanya pada janji temu, atau apakah akan menguntungkan dan berkelanjutan untuk menawarkan kombinasi dari dua jenis janji temu.

Berikut adalah artikel menarik lainnya yang bisa Anda baca:

analisis risiko 2

Bagaimana Tahapan dalam Melakukan Analisis Risiko

Anda dapat mengikuti enam langkah berikut untuk menganalisis risiko untuk sebagian besar situasi:

1. Identifikasi risikonya

Buatlah daftar potensi risiko yang dapat Anda hadapi sebagai akibat dari tindakan yang Anda pertimbangkan. Ada berbagai macam sumber untuk potensi masalah, jadi pastikan untuk selengkap mungkin saat Anda menganalisis risiko ini.

Untuk mempertimbangkan semua ancaman, lakukan brainstorming potensi risiko dengan anggota tim yang mungkin memiliki perspektif berbeda. Mintalah masukan dari tim lain yang telah mencoba menganalisis risiko untuk proyek serupa.

Anda juga dapat menggunakan alat seperti analisis SWOT, yang merupakan singkatan dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis ini memungkinkan Anda untuk menyusun daftar faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi sebuah proyek.

Faktornya bisa positif dan negatif, artinya Anda dapat menganalisis risiko secara efektif dan mengevaluasi pengaruh positif yang dapat membantu Anda mengurangi risiko tersebut.

2. Tentukan tingkat ketidakpastian

Setelah Anda mengidentifikasi sumber risiko potensial, langkah selanjutnya adalah memahami seberapa besar ketidakpastian yang mengelilingi masing-masing sumber.

Tingkat variasi dengan setiap potensi risiko membuat sulit untuk mengukur ketidakpastian. Namun, ketidakpastian dari setiap potensi risiko penting untuk memiliki perkiraan dampak, dan untuk menentukan seberapa signifikan dampak dari masing-masing risiko tersebut.

Misalnya, Anda mungkin tidak mengetahui harga pasti yang akan ditetapkan pesaing baru untuk produk mereka, tetapi Anda dapat memperkirakannya dengan menghitung biaya produksi, pemasaran, distribusi, dan faktor lainnya.

3. Perkirakan dampak ketidakpastian

Setelah Anda mengidentifikasi sumber risiko dan tingkat ketidakpastian yang terkait dengannya, Anda dapat memperkirakan dampaknya. Untuk mengestimasi nilai risiko, metode yang paling mudah adalah menghitung peluang terjadinya suatu peristiwa dan mengalikannya dengan biaya peristiwa tersebut.

Nilai risiko = Probabilitas kejadian x Biaya kejadian

Contoh: Katakanlah Anda ingin menilai risiko bahwa biaya komponen produk Anda akan meningkat secara substansial. Anda memperkirakan bahwa ada peluang 75% dari peristiwa tersebut terjadi berdasarkan kondisi pasar. Biaya untuk bisnis Anda akan menjadi sekitar 100.000.000 jika harga komponen meningkat. Anda akan menghitung nilai risiko sebagai berikut:

Nilai risiko = 0,75 x 100.000.000
Nilai risiko = 75.000.000

Penting untuk teliti dalam menganalisis risiko. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang biaya potensial dan probabilitas berbagai peristiwa yang terjadi sehingga Anda dapat membuat perkiraan yang akurat tentang kemungkinan kerugian.

Alat manajemen risiko lainnya, seperti matriks penilaian risiko, dapat membantu Anda mengidentifikasi risiko yang terkait dengan proyek dan memetakan cara mengatasinya. Data historis dapat menjadi panduan yang berguna jika Anda tidak memiliki akses ke informasi atau perkiraan terkini.

4. Lengkapi model analisis risiko

Dengan risiko yang teridentifikasi dan tingkat ketidakpastian yang diperkirakan, Anda sekarang harus memiliki model dasar tentang cara melakukan analisis risiko.

Anda dapat membangun model lengkap dengan mengkompilasi semua input Anda, yang merupakan ketidakpastian Anda. Kemudian, evaluasi output, yang merupakan hasil dari ketidakpastian yang berbeda dan kemungkinan satu atau lebih terjadi selama proyek.

Karena input Anda adalah nilai perkiraan, outputnya akan berupa rentang, bukan hasil eksak.

Anda dapat menjelajahi output lebih lanjut dengan simulasi model menggunakan program komputer. Program semacam itu dapat mengidentifikasi setiap risiko dan probabilitasnya, kemudian menghitung probabilitas hasil yang berbeda.

Setiap program menggunakan nilai yang mungkin untuk input yang tidak pasti, kemudian menghitung output model untuk nilai tersebut. Simulasi dapat menghasilkan nilai hasil rata-rata, tetapi juga berguna untuk meninjau berbagai potensi hasil, terutama bila ada banyak sumber ketidakpastian dalam model yang dapat berinteraksi dengan cara yang tidak terduga.

5. Analisis hasilnya

Setelah Anda mendapatkan hasil, Anda dapat menemukan cara terbaik untuk menginterpretasikan temuan Anda, yang mungkin bergantung pada jenis risiko yang Anda nilai.

Ringkaslah hasil potensial dengan menggunakan bagan atau grafik. Visual membantu menyampaikan informasi statistik yang berpotensi kompleks dengan cepat dan efisien.

Analisis sensitivitas, yang menggunakan perangkat lunak matematika untuk menentukan ketidakpastian dalam output ke asumsi yang berbeda dalam input model, adalah alat lain yang berguna untuk menganalisis hasil model analisis risiko.

6. Terapkan solusinya

Temukan solusi dengan risiko paling kecil dan terapkan. Ini mungkin berarti melanjutkan proyek yang dibatasi oleh kondisi tertentu atau menolak untuk memulai proyek karena risikonya lebih besar daripada keuntungannya.

Anda juga harus siap menghadapi berbagai tantangan lain yang muncul selama proses yang tidak dapat Anda pertanggungjawabkan dalam analisis Anda.

Anda harus meninjau kemajuan Anda secara teratur untuk memastikan Anda mengikuti solusi yang diusulkan dan mengevaluasi setiap perubahan dalam proyek untuk membuat penyesuaian yang diperlukan.

“Plan-Do-Check-Act” adalah metode lain yang membantu dalam menerapkan solusi. Empat fase dalam siklus ini adalah:

  • Plan: Buat solusi untuk sebuah risiko.
  • Do: Implementasikan solusi dalam skala kecil.
  • Check: Tinjau hasil solusi dalam skala kecil untuk memastikan keberhasilannya.
  • Act: Terapkan solusi dalam skala besar. Pantau kemajuan dan buat perubahan sebagai bagian dari siklus.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai analisis risiko, jenis, dan tahapan melakukannya dalam bisnis Anda. Risiko akan selalu hadir dalam pengelolaan sebuah bisnis, oleh sebab itu mitigasi dan analisis risiko adalah hal penting agar memastikan dampak dari setiap risiko yang akan terjadi. Ingatlah, terkadang Anda tidak bisa menghindari dari risiko yang terjadi secara tiba-tiba, namun Anda bisa meminimalisir dampak kerugian dengan analisis yang baik dan mendalam.

Ingin artikel seperti ini ada di website perusahaan Anda? Atau sedang mencari jasa penulis artikel? Hubungi kami melalui tautan ini.