12 Metrik Kuantitatif Untuk Membantu Mengukur Kinerja Bisnis

Mengukur kinerja bisnis dapat menjadi bagian penting dalam membuat keputusan bisnis yang terinformasi. Untuk alasan ini, banyak perusahaan menggunakan metrik kuantitatif untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja di banyak bidang organisasi mereka. Memahami metrik kuantitatif dan mengenal banyak jenis dapat menjadi dasar yang kuat untuk menggunakan jenis data ini dalam operasi Anda sendiri.

Dalam artikel ini, kami mendefinisikan metrik kuantitatif dan memberikan 12 contoh metrik kuantitatif yang dapat Anda gunakan untuk membantu mendukung kesuksesan organisasi Anda.

Apa itu metrik kuantitatif?

Metrik kuantitatif adalah hasil terukur yang terkait dengan keputusan dan aktivitas bisnis tertentu. Menggunakan metrik ini untuk mengukur kinerja seringkali merupakan cara yang andal untuk membuat perbandingan antara berbagai aspek bisnis, seperti produk, departemen, dan bahkan pendekatan berbeda untuk memecahkan masalah bisnis yang kompleks.

Metrik kuantitatif diwakili menggunakan angka yang dapat ditafsirkan oleh para profesional untuk membuat makna dan mendukung keputusan bisnis mereka. Angka-angka ini sering disampaikan menggunakan alat visual seperti bagan dan grafik juga, yang dapat membantu para profesional memahami pentingnya mereka dan cara metrik dapat berhubungan satu sama lain.

12 metrik kuantitatif untuk mengukur kesuksesan

Jika Anda tertarik menggunakan metrik kuantitatif untuk mengukur keberhasilan organisasi Anda sendiri, berikut adalah 12 contoh metrik kuantitatif, yang disusun menurut kategori, untuk pertimbangan Anda:

Metrik kuantitatif dalam proses pemasaran

Jika Anda ingin menggunakan ukuran kuantitatif untuk mengevaluasi upaya pemasaran Anda, berikut adalah tiga strategi yang dapat Anda gunakan:

1. Implementasi strategi pemasaran

Mengukur tingkat di mana karyawan menggunakan strategi pemasaran tertentu dapat membantu menentukan hubungan antara strategi tersebut dan penjualan. Misalnya, jika tim pemasaran diharapkan untuk memanfaatkan media sosial dalam operasi sehari-harinya, Anda dapat mengukur jumlah posting yang benar-benar dibuat dan membandingkan jumlah tersebut dengan sasaran keterlibatan media sosial yang ditetapkan.

2. Lalu lintas situs web

Metrik lalu lintas situs web mengukur detail tentang cara orang mengunjungi situs web Anda. Ini dapat mencakup berapa banyak orang yang melihat situs Anda, bagaimana mereka mengaksesnya dan berapa lama mereka tinggal di situs setelah mereka mengkliknya.

Metrik kuantitatif ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang strategi pemasaran online Anda. Misalnya, Anda dapat membandingkan jumlah pengunjung yang menemukan situs Anda melalui media sosial dengan mereka yang menemukannya melalui mesin pencari dan menggunakan informasi tersebut untuk memandu aktivitas SEO Anda.

3. Tingkat konversi

Tingkat konversi dalam pemasaran mengukur tingkat di mana calon pelanggan mengambil tindakan tertentu dalam menanggapi strategi pemasaran. Ini bisa menjadi cara yang berguna untuk mengukur dan menganalisis teknik pemasaran perusahaan. Anda mungkin, misalnya, melacak berapa banyak penerima email yang mengeklik tautan produk tertentu dan berlangganan layanan.

Metrik kuantitatif pada produk

Metrik kuantitatif dapat membantu perusahaan memahami efektivitas dan efisiensi produksinya. Berikut adalah tiga metrik produk yang mungkin Anda gunakan untuk mencapai tujuan ini:

1. Cycle time

Cycle time mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses bisnis dari awal sampai akhir. Dalam konteks produksi, metrik ini dapat menjadi cara yang berharga untuk mengidentifikasi strategi untuk mengoptimalkan produktivitas.

Misalnya, toko roti dapat melacak jumlah waktu yang berlalu antara pengadaan bahan dan penjualan sepotong roti, dan juga membandingkan waktu yang dibutuhkan setiap langkah komponen. Ini mungkin membantu mereka mengidentifikasi bagian dari proses produksi yang dapat bergerak lebih cepat atau efektif.

2. Throughput

Throughput adalah metrik kuantitatif yang menghitung produksi dalam jumlah waktu tertentu. Untuk menghitung tingkat throughput, gunakan rumus ini:

Throughput = jumlah unit yang diproduksi / waktu produksi per unit

Metrik ini dapat menjadi cara yang berguna untuk mengidentifikasi kecepatan suatu fasilitas menghasilkan barang, terutama dalam konteks barang material. Sebuah pabrik pasokan bangunan, misalnya, mungkin menghitung tingkat throughput untuk menentukan seberapa cepat mereka menghasilkan barang-barang seperti kayu.

3. Pengembalian investasi

Pengembalian investasi (ROI) mengukur keuntungan perusahaan terhadap pengeluaran atau investasi mereka. Untuk menemukan ROI, gunakan rumus ini:

ROI = [(total penjualan – total investasi) / total investasi] x 100

Misalnya, jika sekolah swasta menerima 30.000.000 dalam bentuk uang pembangunan sekolah dan menginvestasikan 10.000.000 untuk operasionalnya, ROI-nya akan menjadi 200%.

Berikut adalah artikel menarik lainnya yang bisa Anda baca:

Metrik kuantitatif keberhasilan pelanggan

Jika Anda ingin menggunakan metrik kuantitatif untuk mengukur keberhasilan pelanggan, berikut adalah tiga metrik spesifik yang dapat Anda pertimbangkan untuk digunakan:

1. Kepuasan pelanggan

Metrik kepuasan pelanggan mengukur seberapa senang pelanggan Anda dengan produk yang mereka beli atau layanan yang mereka terima. Perusahaan dapat menemukan metrik kepuasan pelanggan yang terukur dengan menggunakan alat seperti survei, jajak pendapat, dan ulasan produk dan perusahaan.

Misalnya, sebuah restoran mungkin menghitung jumlah jenis dan tingkat ulasan online tertentu yang mereka terima dan menggunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan layanan mereka.

2. Retensi pelanggan

Metrik retensi pelanggan mengukur berapa banyak pelanggan yang melakukan pembelian berulang atau melanjutkan langganan mereka ke suatu layanan. Mengukur jumlah pelanggan tetap Anda dapat membantu Anda menganalisis dan mengevaluasi pengalaman pelanggan Anda.

Misalnya, jika Anda melihat bahwa retensi pelanggan berubah ketika pesaing baru memasuki pasar, Anda dapat mengambil langkah untuk memahami persaingan itu dan menyesuaikan produk atau strategi pemasaran Anda.

3. Akuisisi pelanggan

Akuisisi pelanggan mengacu pada tingkat di mana perusahaan mendapatkan pelanggan, sering dibandingkan dengan prospek yang tidak. Metrik kuantitatif ini dapat membantu tim penjualan dan pemasaran menentukan tingkat konversi mereka dan membuat perubahan pada strategi mereka jika perlu.

Metrik kuantitatif dalam proses keuangan

Metrik kuantitatif sering mengukur kesejahteraan finansial bisnis atau organisasi. Berikut adalah tiga metrik keuangan kuantitatif yang dapat Anda gunakan:

1. Arus kas

Arus kas adalah metrik kuantitatif yang mengukur jumlah uang yang masuk dan keluar dari bisnis. Menghitung hubungan antara pendapatan dan pengeluaran dapat menjadi cara yang berguna untuk membuat keputusan mengenai anggaran perusahaan. Misalnya, jika arus kas Anda mencerminkan terlalu banyak uang keluar, Anda dapat menganalisis pengeluaran Anda dan mengambil langkah-langkah untuk menghemat uang.

2. Margin keuntungan

Margin keuntungan perusahaan adalah rasio uang yang tersisa dalam bisnis setelah memperhitungkan biaya, kewajiban, dan biaya lainnya. Sebuah bisnis dapat mengukur margin laba kotor dan margin laba bersih karena metrik ini memperhitungkan rangkaian biaya yang berbeda.

Memahami margin keuntungan Anda dapat menjadi bagian penting dalam membuat keputusan yang memaksimalkan keuntungan, seperti memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan biaya.

3. Rasio utang terhadap aset

Metrik ini mengukur jumlah aset yang dibeli bisnis secara kredit dibandingkan dengan aset yang mereka miliki secara langsung. Rasio utang terhadap aset dapat menjadi cara yang baik untuk memantau jumlah relatif utang yang dimiliki perusahaan, yang dapat membantu menginformasikan keputusan pinjaman dan membantu daya tarik bisnis bagi investor.

Ingin artikel seperti ini ada di website perusahaan Anda? Atau sedang mencari jasa penulis artikel? Hubungi kami melalui tautan ini.