Big Data, 5G, dan Hubungannya dengan Kehidupan Anda
Big data dan pengaruhnya terhadap privasi kita adalah salah satu tantangan terbesar abad ke-21.
Dengan kemunculan 5G dan kemampuannya yang mengesankan, mari kita telusuri efek apa yang akan berdampak dengan big data, pengembangan kota pintar, dan yang terutama, keamanan online kita.
Mengenal Lebih Dekat 5G
Beberapa menyebut 5G adalah penyebab kanker atau alat untuk menyebarkan virus corona. Untungnya, kenyataannya tidak seperti itu: 5G adalah jaringan seluler nirkabel generasi kelima, dan tujuan utamanya adalah menghubungkan individu, perangkat, dan mesin. Hanya itu..
Kelebihan utama 5G adalah kecepatan – jaringan ini memiliki kecepatan rata-rata 50Mbps dan mampu mencapai 10 Gbps. Dengan kecepatan setinggi ini, Anda dapat mengunduh film dua jam dalam detik, bukan menit.
Namun lebih jauh, 5G lebih dari kecepatan hebat. Untuk satu hal, tidak seperti 4G pendahulunya, 5G memiliki fitur network slicing, (kalau di translate ke bahasa Indonesia jadi pengiris jaringan). Sederhananya, ini memungkinkan pembagian satu jaringan fisik menjadi beberapa jaringan virtual, menjadikannya lebih optimal untuk beragam kasus penggunaan.
Lalu, 5G menawarkan tingkat latensi rata-rata yang lebih rendah (1 ms dibandingkan dengan 50 ms dengan 4G), memastikan penundaan yang lebih pendek saat mentransfer data.
Bagi kita, 5G berarti koneksi internet yang jauh lebih cepat dan lebih baik. Namun implikasinya jauh lebih luas – peningkatan jumlah koneksi yang memungkinkan membuka jalan ke tingkat berikutnya dalam pengembangan IoT, akhirnya mengarah ke kota pintar atau cyber city.
Latensi yang ditingkatkan secara drastis menawarkan peluang yang lebih baik untuk kendali jarak jauh mesin, yang dapat memiliki konsekuensi besar bagi kedokteran, industri, dan banyak lagi lainnya.
Secara alami, 5G juga akan memiliki efek besar pada hiburan. Ini akan memungkinkan para penyelenggara konser dan acara olahraga menghasilkan pengalaman yang sangat mendalam melalui VR dan teknologi sejenisnya. Anda tidak perlu meninggalkan rumah untuk mendapatkan pengalaman penuh dari konser atau permainan olahraga.
Misalnya, stadion Camp Nou Barcelona akan menjadi yang pertama untuk memperkenalkan cakupan 5G pada stadion tersebut, menawarkan kepada penonton pengalaman yang mengubah permainan – mulai dari mendapatkan statistik yang mendalam dari pemain favorit mereka hingga kemampuan untuk menonton pertandingan dari tempat yang berbeda di dalam stadion itu sendiri. – termasuk bangku tim.
Jelas, dalam hal hiburan, 5G tampaknya menawarkan pengalaman terbaik. Tapi mari kita lihat apa pengaruhnya pada bidang teknologi dan bisnis – BIG DATA.
Baca juga : Keuntungan Menggunakan Artificial Intelligence pada Bisnis
5G untuk Memperkuat Peran Big Data
Karena big data berkaitan dengan pengumpulan data yang sangat besar, dengan koneksi lebih cepat berarti lebih dapat diandalkan akan meningkatkan kemampuan luar biasa.
Sebagian besar dari kita sudah berkontribusi untuk menghasilkan data setiap hari dengan menggunakan perangkat IoT. Tahun lalu, nilai pasar IoT global adalah $ 690 miliar, dan diperkirakan pada tahun 2025 pasar akan tumbuh sekitar. $ 1.300 miliar.
Saat ini, keterbatasan kecepatan dan latensi berarti bahwa perangkat IoT harus bergantung pada prosesor dan memori internal mereka sendiri. Dengan 5G, dimungkinkan untuk melakukan banyak komputasi di cloud, membuat perangkat IoT lebih murah dan memberdayakan big data ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ini hanya satu aspek – kemampuan pengumpulan data akan meningkat tidak hanya karena peningkatan perangkat pintar, tetapi juga, peningkatan kecepatan akan memungkinkan pengumpulan lebih banyak data dan dalam keadaan yang lebih beragam.
Baca juga : Artificial Intelligence : Pengertian Beserta Pro dan Kontranya
Smart Cities – Hubungan Antara IoT, Big Data, dan 5G
Ketika kita berbicara tentang big data dan 5G, kita harus berbicara tentang kota pintar atau smart city.
Faktanya, pengembangan kota pintar adalah salah satu aspek yang paling banyak dibahas dari hubungan big data-IoT-. dan 5G – sangat jelas, rencana kota pintar tidak mungkin berjalan lancar tanpa 5G.
Perkembangan 5G yang dipimpin dalam teknologi IoT akan mengubah kota-kota kita menjadi jaringan, mengumpulkan data dalam jumlah besar dan membawa perubahan signifikan pada kehidupan kita sehari-hari.
Mulai dari arus lalu lintas yang diatur secara otomatis hingga peningkatan tanggap darurat (misalnya jumlah kecelakaan lalu lintas menurun), 5G akan membuat kota-kota jauh lebih nyaman bagi penduduk, mungkin.
Baca juga : Mengenal Apa itu Kernel dalam OS dan Berbagai Jenisnya
Namun Apa Hubungannya dengan Privasi Kita?
Dengan hal yang sudah saya katakan diatas, hidup di antara perangkat pintar yang pengumpulan data selama 24/7 itu berarti memiliki satu kelemahan – Berkurangnya privasi.
Singapura, yang dengan cepat menjadi kota pintar, penuh dengan sensor, perangkat GPS, dan kamera CCTV di transportasi umum, dan di jalanan. Selain itu, undang-undang perlindungan data warga negara dibuat untuk mendapatkan manfaat dari pengumpulan data dan bukan melindungi privasi warganya, karena hampir tidak ada batasan yang jelas tentang bagaimana lembaga dapat mengumpulkan dan berbagi data.
Orang mungkin percaya bahwa penjangkauan semacam itu tidak mungkin terjadi dalam negara yang menganut ideologi demokrasi, tetapi teknologi telah membuat batasan privasi menjadi lebih tipis, dan kita sudah melihat teknologi seperti pengenalan wajah sedang dilaksanakan oleh para penegak hukum di Amerika Serikat, China, dan di tempat lain.
Pada akhirnya, kota yang katanya pintar akan berubah menjadi sistem pengawasan terpadu dan tidak ada tempat yang tidak bisa dilihat.
Ah, mungkin penulis saja yang khawatir tentang pengumpulan data tanpa izin dan pelanggaran data, lagipula jaringan 5G ini masih lama masuk Indonesia.
Ya semoga saja saya salah. Namun, saya berharap agar tidak lagi mendengar atau membaca tentang lebih banyak pelanggaran penggunaan data di tahun-tahun mendatang.
Baca juga : Ingin Menjadi Pengembang Website? Pelajari 9 Hal Penting ini
Last but Not Least
Jadi apa yang harus dilakukan atau harapkan? Faktanya adalah, kita tidak bisa menghentikan kemajuan 5G cepat atau lambat Indonesia akan merasakanny dan tentu teknologi pengelolaan big data akan terus maju.
Kemungkinan cengkeraman mereka pada hidup kita hanya akan memperketat gerak seiring perkembangan teknologi yang diluncurkan ke pasar.
Mungkin saya adalah salah satu orang tidak siap untuk masa depan yang cerah akibat 5G, tetapi ada satu hal yang bisa dan harus Negara lakukan – menyiapkan dasar hukum yang jelas. Negara harus membuat undang-undang yang jelas dan masuk akal untuk memenuhi tantangan-tantangan baru ini dan memastikan bahwa privasi bukanlah hal yang bisa diremehkan.
Jika tidak, kota yang cerdas bisa menjadi penjara yang nyaman dan berkilau. Dan saya percaya, setiap orang pasti memiliki dosa atau cela yang seharusnya bukan untuk konsumsi publik. Hanya urusan antara dia dan Tuhan.