Pengertian Go To Market Strategy, Manfaat dan Tahapannya
Jika Anda adalah seorang pemilik bisnis baru, pernahkah Anda mendengar tentang go to market straegy? Meluncurkan sebuah produk bisa menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis. Perusahaan mungkin merasa bahwa strategi pemasaran yang luas adalah yang mereka butuhkan. Tetapi meluncurkan produk atau memasuki geografi baru membutuhkan pendekatan khusus.
Tidak ada perusahaan yang ingin meluncurkan produk yang tidak menguntungkan atau membidik audiens yang salah. Perusahaan dapat membuat dan meluncurkan produk yang sukses dengan strategi masuk ke pasar yang disengaja dan dipikirkan dengan matang.
Dalam blog ini, kami akan mengulas contoh go to market strategy untuk membantu Anda meluncurkan produk yang akan terhubung dengan pelanggan, mendapatkan loyalitas mereka, dan mendatangkan keuntungan bagi bisnis Anda.
Apa itu go to market strategy?
Go-to-Market (GTM) strategy adalah rencana yang dirancang oleh tim pemasaran untuk memperkenalkan produk atau layanan ke pasar dengan cara yang efektif. GTM strategy bertujuan untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan mempertimbangkan segmen pasar, pesaing, dan saluran distribusi yang tepat.
Apa manfaat go to market strategy?
Fokus dan terarah
GTM strategy membantu mengarahkan upaya pemasaran dan penjualan ke arah yang jelas dan terorganisir. Ini memastikan bahwa tim memiliki panduan yang jelas tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk memasarkan dan menjual produk atau layanan dengan efektif.
Mengoptimalkan peluang
Dengan menganalisis pasar dan pesaing, GTM strategy membantu mengidentifikasi peluang yang ada di pasar dan bagaimana memanfaatkannya secara optimal. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan pendekatan yang tepat untuk mengambil keuntungan dari pasar yang berkembang.
Meningkatkan diferensiasi
Strategi membantu dalam mengidentifikasi nilai unik produk atau layanan Anda dan mengomunikasikannya secara efektif kepada pelanggan potensial.
Ini membantu menciptakan diferensiasi dari pesaing dan memungkinkan perusahaan untuk menarik pelanggan dengan cara yang lebih efektif.
Baca juga: Stock Opname: Pengertian, Manfaat, dan Tahap Melakukannya
Penetapan harga yang tepat
Go to market strategy membantu dalam menentukan harga yang tepat untuk produk atau layanan Anda. Dengan memahami pasar, pelanggan, dan pesaing, perusahaan dapat mengembangkan strategi penetapan harga yang kompetitif yang memaksimalkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Efisiensi operasional
GTM strategy membantu dalam merencanakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien. Dengan memahami saluran distribusi yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan upaya pemasaran dan penjualan untuk mencapai target pasar dengan biaya yang minimal.
Pertumbuhan bisnis
Dengan melaksanakan GTM strategy yang efektif, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dengan fokus yang jelas, perencanaan yang terarah, dan eksekusi yang baik, GTM strategy membantu dalam menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, memperluas pangsa pasar, dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Baca juga: Pengertian Lengkap STP Marketing dan Contohnya
Apa saja komponen dalam go to market strategy?
Komponen dalam Go-to-Market (GTM) strategy dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan pasar yang dituju. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa komponen yang umum ditemukan dalam GTM strategy:
- Segmen pasar: Identifikasi dan pemahaman yang jelas tentang segmen pasar yang menjadi target utama. Ini melibatkan pemahaman tentang profil pelanggan, preferensi, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh segmen pasar tersebut.
- Penentuan nilai unik: Mengidentifikasi dan mengartikulasikan nilai unik produk atau layanan Anda yang membedakannya dari pesaing. Ini melibatkan pemahaman tentang manfaat dan solusi yang ditawarkan kepada pelanggan serta cara produk Anda memenuhi kebutuhan mereka.
- Saluran distribusi: Menentukan saluran distribusi yang paling efektif untuk mencapai pelanggan target. Saluran distribusi dapat mencakup penjualan langsung, mitra, distributor, e-commerce, atau kombinasi dari beberapa saluran tersebut.
- Strategi pemasaran: Rencanakan strategi pemasaran yang mencakup promosi, iklan, branding, konten, dan kegiatan pemasaran lainnya yang akan digunakan untuk meningkatkan kesadaran merek, mencapai target pasar, dan memperoleh prospek pelanggan.
- Strategi penjualan: Merencanakan strategi penjualan yang melibatkan penetapan target penjualan, pendekatan penjualan, proses penjualan, pelatihan penjualan, dan dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penjualan.
- Penetapan harga: Menentukan strategi penetapan harga yang tepat untuk produk atau layanan Anda berdasarkan analisis pasar, biaya produksi, posisi pesaing, dan nilai yang diberikan kepada pelanggan.
- Rencana pelaksanaan: Membuat rencana taktis yang jelas untuk melaksanakan strategi GTM, termasuk alokasi sumber daya, jadwal pelaksanaan, tanggung jawab tim, dan metrik untuk mengukur keberhasilan.
- Pelacakan dan pengukuran: Menetapkan metrik kinerja dan alat pengukuran yang akan digunakan untuk melacak dan mengevaluasi keberhasilan GTM strategy. Ini melibatkan pemantauan dan analisis terhadap data penjualan, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, dan metrik lain yang relevan.
Baca juga: Testing Marketing: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Jenis dan contoh go to market strategy
Berikut adalah beberapa jenis dan contoh strategi masuk ke pasar yang dapat digunakan dalam upaya pemasaran:
Strategi pemasaran inbound
Fokus pada pembuatan konten yang relevan dan berkualitas untuk menarik audiens target secara organik. Contohnya adalah memanfaatkan media sosial, video tutorial, infografis, atau blog yang informatif.
Contohnya:
Perusahaan teknologi ABC menggunakan strategi pemasaran inbound dengan membuat serangkaian video tutorial yang informatif tentang penggunaan produk mereka.
Video tersebut diunggah di platform media sosial dan diintegrasikan ke dalam blog perusahaan mereka. Dengan memberikan konten yang bernilai, perusahaan ini menarik perhatian audiens yang tertarik pada solusi teknologi mereka, yang mengarah pada peningkatan lalu lintas situs web, generasi prospek, dan penjualan yang lebih tinggi.
Strategi pemberdayaan penjualan
Memberikan dukungan dan pelatihan khusus kepada tim penjualan untuk meningkatkan penjualan. Ini bisa melibatkan peningkatan keterampilan penjualan, penggunaan konten yang relevan, dan pemberian sumber daya yang diperlukan untuk membantu tim penjualan.
Contohnya:
Perusahaan XYZ yang bergerak di bidang perangkat lunak memberikan pelatihan intensif kepada tim penjualan mereka tentang fitur dan manfaat produk terbaru mereka.
Mereka juga memberikan panduan penjualan yang terperinci, studi kasus pelanggan sukses, dan materi referensi untuk membantu tim penjualan dalam menjawab pertanyaan dan mengatasi keberatan calon pelanggan.
Dengan peningkatan pengetahuan dan alat yang diberikan, tim penjualan dapat menjelaskan dan memposisikan produk mereka secara efektif, yang berujung pada peningkatan tingkat konversi dan penjualan.
Strategi pemasaran berbasis akun (Account-Based Marketing/ABM)
Kolaborasi antara tim pemasaran dan penjualan untuk mengidentifikasi dan mempersonalisasi komunikasi, pesan, dan konten kepada klien yang potensial. Strategi ini berfokus pada pengalaman pembeli yang dipersonalisasi.
Contohnya:
Perusahaan ABC yang berfokus pada pemasaran B2B bekerja sama dengan tim penjualan mereka untuk mengidentifikasi perusahaan-target yang ideal. Setelah mengidentifikasi perusahaan tersebut, mereka melakukan riset mendalam dan memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan-target.
Berdasarkan informasi ini, mereka membuat kampanye pemasaran yang dipersonalisasi, termasuk konten, pesan, dan taktik yang ditujukan secara khusus kepada perusahaan-target tersebut.
Pendekatan yang dipersonalisasi ini membantu perusahaan ABC membangun hubungan yang lebih kuat dengan perusahaan-target dan meningkatkan peluang penjualan.
Strategi penciptaan permintaan
Menggunakan taktik pemasaran dan penjualan untuk menciptakan permintaan langsung, seperti panggilan telepon, webinar, email blast, atau iklan televisi. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran merek dan memicu minat pelanggan.
Contohnya:
Perusahaan XYZ akan meluncurkan produk baru di pasar. Mereka menggunakan strategi penciptaan permintaan dengan mengadakan webinar secara luas untuk memperkenalkan dan menjelaskan keunggulan produk mereka kepada audiens yang relevan.
Selain itu, mereka juga melakukan kampanye iklan televisi untuk meningkatkan kesadaran merek di kalangan konsumen. Dengan kombinasi webinar dan iklan televisi, perusahaan XYZ berhasil menciptakan buzz dan minat yang besar sebelum peluncuran produk mereka, yang berujung pada peningkatan permintaan dan pemesanan produk baru.
Baca juga: Komponen dan Hal yang Harus Anda Lakukan dalam Marketing Plan
Tahapan dalam membuat go to market strategy
Tahapan Go-to-Market (GTM) strategy dapat bervariasi tergantung pada bisnis dan industri yang Anda hadapi. Namun, secara umum, berikut adalah tahapan yang umum dalam merancang dan melaksanakan GTM strategy:
- Analisis Pasar: Tahap pertama adalah melakukan analisis pasar yang komprehensif. Identifikasi segmen pasar potensial, karakteristik pelanggan, kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh pasar tersebut, serta pesaing yang ada.
- Penentuan Nilai Unik: Tentukan nilai unik dari produk atau layanan Anda. Apa yang membedakan Anda dari pesaing? Mengapa pelanggan harus memilih produk atau layanan Anda? Identifikasi keunggulan kompetitif Anda dan manfaat yang ditawarkan kepada pelanggan.
- Penetapan Tujuan: Tetapkan tujuan yang jelas dan terukur untuk GTM strategy Anda. Tujuan ini dapat berupa peningkatan pangsa pasar, peningkatan pendapatan, penetrasi di segmen baru, atau pencapaian lain yang relevan dengan bisnis Anda.
- Penyusunan Rencana Pemasaran: Buat rencana pemasaran yang terperinci. Identifikasi saluran pemasaran yang akan digunakan, strategi promosi, taktik pemasaran, dan komunikasi yang akan digunakan untuk mencapai target pasar dan memperkenalkan produk atau layanan kepada pelanggan potensial.
- Buat Rencana Penjualan: Rencanakan strategi penjualan yang mencakup pendekatan penjualan, proses penjualan, tim penjualan, dan pelatihan yang diperlukan. Pastikan bahwa tim penjualan Anda memiliki pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk menjual produk atau layanan dengan efektif.
- Pelaksanaan dan Peluncuran: Implementasikan rencana GTM Anda dan lakukan peluncuran produk atau layanan secara efektif. Pastikan koordinasi yang baik antara tim pemasaran, penjualan, dan bagian terkait lainnya dalam perusahaan Anda.
- Pengukuran dan Evaluasi: Pantau dan ukur hasil GTM strategy Anda. Gunakan metrik yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengukur keberhasilan, seperti penjualan, pangsa pasar, tingkat kepuasan pelanggan, atau metrik lain yang relevan. Evaluasi strategi Anda secara berkala dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Pengembangan dan Skalabilitas: Jika GTM strategy Anda terbukti berhasil, pertimbangkan untuk mengembangkan strategi tersebut ke segmen pasar baru, produk atau layanan tambahan, atau wilayah geografis yang lebih luas. Rencanakan strategi skalabilitas untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Baca juga: 10 Contoh SMART Goals dalam Marketing
Kesimpulan
Go-to-Market (GTM) strategy merupakan suatu pendekatan yang strategis dan terstruktur untuk memasuki pasar dengan sukses. Dalam mengimplementasikan GTM strategy, perusahaan perlu melakukan analisis pasar yang mendalam, menentukan nilai unik dari produk atau layanan, dan menetapkan tujuan yang jelas. Komponen penting dalam GTM strategy meliputi perencanaan pemasaran yang efektif, strategi penjualan yang terarah, serta pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan.
Dalam mencapai keberhasilan dengan GTM strategy, perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis strategi masuk ke pasar. Beberapa contohnya meliputi pemasaran inbound yang fokus pada pembuatan konten yang relevan, pemberdayaan penjualan melalui dukungan dan pelatihan khusus, pemasaran berbasis akun yang mempersonalisasi pengalaman pembeli, serta penciptaan permintaan melalui taktik pemasaran dan penjualan yang proaktif. Setiap jenis strategi memiliki kekuatan dan manfaatnya sendiri, dan pilihan strategi yang tepat harus disesuaikan dengan karakteristik produk, target pasar, dan tujuan perusahaan.
Penting untuk dicatat bahwa implementasi GTM strategy tidak berhenti pada peluncuran awal, tetapi membutuhkan pengukuran, evaluasi, dan penyesuaian berkelanjutan. Dengan memantau dan mengukur hasil GTM strategy, perusahaan dapat menentukan efektivitasnya dan mengidentifikasi area perbaikan.
Dalam mengembangkan GTM strategy, kolaborasi antara tim pemasaran, penjualan, dan bagian terkait lainnya juga sangat penting untuk mencapai koordinasi yang optimal. Dengan pendekatan yang terstruktur dan berkesinambungan, GTM strategy dapat membantu perusahaan dalam memasuki pasar dengan sukses, meningkatkan pangsa pasar, dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.