Conversion Rate Optimization: Pengertian dan Cara Melakukannya
Pernah mendengar tentang conversion rate optimization? Hal ini biasanya berhubungan dengan penjualan melalui media online seperti website. Yang perlu Anda tahu trafic sebuah website tidak terlalu berguna jika konten dan elemen situs Anda tidak dapat membuat pengunjung melakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan.
Anda ingin pengunjung melakukan tindakan tertentu sebelum meninggalkan situs Anda. Tindakan ini dapat berupa pendaftaran uji coba gratis, langganan email, pendaftaran webinar, tampilan video, atau unduhan. Semua ini biasanya dilakukan untuk mengubah lebih banyak pengunjung situs Anda menjadi prospek atau pelanggan.
Sekarang, karena berbagai alasan – yang biasanya berbeda dari situs ke situs – orang tidak selalu melakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan saat membuka situs web Anda.
Terkadang pengunjung situs web bahkan tidak tinggal cukup lama untuk melakukan tindakan apa pun. Upaya untuk memperbaikinya adalah dengan conversion rate optimization atau pengoptimalan tingkat konversi, yang akan dibahas dalam artikel ini.
Pertama, mari kita tentukan pengoptimalan tingkat konversi:
Apa Itu Conversion Rate Optimization (CRO)?
Conversion rate optimization atau singkatnya CRO, adalah proses merancang dan memodifikasi halaman web Anda untuk membantu pengunjung mengambil keputusan yang Anda perlukan.
Mari kita sederhanakan sedikit lagi:
Untuk menarik pelanggan ke bisnis Anda, atau untuk mengedukasi prospek yang mungkin bahkan tidak tahu bahwa mereka membutuhkan produk Anda, Anda mengembangkan situs web. Dalam kebanyakan kasus, situs web yang sama akan berfungsi sebagai saluran penjualan utama. Ini adalah pedoman pemasaran untuk sebagian besar bisnis.
Namun antara menemukan dan membeli produk Anda, sering muncul titik yang menyebabkan keraguan dan menghentikan prospek Anda untuk mengambil keputusan yang Anda ingin mereka ambil.
Jika Anda berhati-hati dengan data analitik Anda, titik tersebut harus berfungsi sebagai penanda untuk pengoptimalan konversi. Hal yang sama mungkin terjadi pada titik di mana prospek Anda pergi dan tidak tertarik dengan produk atau layanan Anda.
Dari pemahaman tersebut, kita dapat melihat bagaimana tujuan conversion rate optimization akan berbeda di setiap kampanye. Berikut ini beberapa kemungkinan:
- Untuk mendapatkan lebih banyak prospek,
- Untuk meningkatkan kualitas prospek Anda,
- Untuk mengurangi rasio pentalan Anda,
- Untuk mengubah lebih banyak pembaca blog Anda menjadi pelanggan,
- Untuk mengurangi tingkat pengabaian keranjang belanja pada website Anda,
Namun, tujuan utamanya adalah selalu mengoptimalkan situs web Anda untuk pertumbuhan bisnis
Mengapa Anda Perlu Mengoptimalkan Rasio Konversi?
Idealnya, proses saat prospek pertama kali masuk ke halaman beranda website Anda hingga saat mereka akhirnya mengisi keranjang dan checkout berjalan cepat dan lancar.
Tapi perilaku konsumen adalah hal yang kompleks. Tidaklah mudah untuk mengetahui bagaimana membuat mereka membeli seperti yang kita inginkan.
Jadi, terlepas dari upaya terbaik yang Anda lakukan, prospek yang Anda targetkan tidak selalu berakhir pada konversi. Singkatnya, 78% persen perusahaan tidak puas dengan rasio konversi mereka.
Pada situs yang diarahkan untuk penjualan, rasio konversi yang rendah berarti penjualan yang rendah. Untuk membendung tantangan penjualan rendah, Anda dapat berusaha memperoleh lebih banyak pelanggan dengan mengarahkan lebih banyak lalu lintas ke situs Anda. Tapi itu berarti anggaran PPC dan SEO lebih besar.
Atau, Anda dapat mencoba strategi yang benar-benar radikal, yaitu memodifikasi situs Anda untuk mendapatkan lebih banyak dari lalu lintas Anda saat ini.
Kapan Anda Harus Mulai Mengoptimalkan Situs Web Anda Untuk Konversi?
Segera setelah Anda mulai mendapatkan lalu lintas yang signifikan ke situs Anda, Anda harus melihat untuk memastikan Anda mendapatkan hasil maksimal dari pengunjung tersebut.
Jadi, hal pertama yang harus Anda optimalkan adalah lalu lintas organik.
Secara khusus, ini adalah lalu lintas yang Anda peroleh dengan berhasil mencocokkan kata kunci target Anda dengan kueri yang diketikkan oleh pelanggan ideal Anda ke Google.
SEO tentu saja berperan penting dalam hal ini. Namun ide dasarnya adalah pertama-tama membuat konten yang berkualitas dan bermanfaat yang dapat menarik orang ke situs Anda dan secara akurat mencocokkan kebutuhan mereka dengan atribut produk Anda.
Bagaimana Menghitung Tingkat Konversi Anda?
Tingkat Konversi = Jumlah Konversi / Jumlah Pengunjung
Untuk menghitung tingkat konversi, Anda membagi jumlah konversi (orang yang melakukan tindakan yang Anda inginkan) dengan jumlah orang yang mengunjungi halaman web tersebut.
Penting untuk dicatat di sini bahwa tidak semua konversi layak untuk dioptimalkan.
Idealnya, Anda hanya ingin mengoptimalkan konversi yang membantu Anda memenuhi tujuan pemasaran seperti yang ditentukan oleh KPI atau model bisnis Anda. Misalnya, sasaran Anda secara keseluruhan dapat berupa akuisisi prospek atau pertumbuhan pendapatan.
Setelah menentukan konversi mana yang ingin Anda optimalkan, sekarang saatnya untuk menetapkan tujuan CRO Anda.
Sekarang, sasaran ini tidak sekadar menjadi lebih banyak konversi. Alih-alih, Anda ingin memenuhi tujuan dengan menargetkan jumlah X konversi per setiap jumlah Y orang yang mengunjungi halaman.
Dengan semua ini, tanpa strategi pengoptimalan tingkat konversi yang jelas, Anda hanya akan kesulitan mencapai apa tujuan Anda.
Strategi Conversion Rate Optimization yang Solid Akan Menghentikan Sebagian Besar Kebocoran Konversi
Tingkat konversi serendah 0,5% dari 40% laporan bisnis menandakan terlalu banyak prospek yang bocor melalui celah-celah di corong pemasaran atau sales funnel. Dan corong yang bocor seperti saringan menunjukkan kurangnya strategi CRO yang jelas, yang pada akhirnya akan membuat bisnis merugi.
Untuk memahami angka-angka ini dalam konteks yang tepat, analogikan bahwa untuk setiap 92.000 rupiah biaya pemasaran yang dihabiskan untuk akuisisi pelanggan, Hanya 1.000 rupiah nilai produk yang terjual.
Tetapi bagaimana cara membangun strategi CRO yang baik dan dapat menghasilkan keuntungan pada bisnis?
Menetapkan Penanda Konversi Lebih Tinggi Mencegah Kebocoran Konversi Lebih Jauh Di Bawah Corong
Dengan memecah corong menjadi komponen individualnya, mengidentifikasi sumber kebocoran konversi Anda menjadi lebih mudah.
Ini juga berarti mudah menandakan prospek yang tidak cocok untuk bisnis Anda, dan yang kemungkinan tidak akan pernah menghasilkan konversi, disaring lebih awal.
Anda bisa menganggap sepertiga bagian bawah corong sebagai tahap konversi. Namun sebenarnya ada konversi penting lainnya di bagian atas corong yang harus Anda optimalkan.
Misalnya, keputusan untuk memenuhi syarat sebagai prospek dan menurunkannya ke dalam keranjang ‘pertimbangan’ harus memiliki poin konversi yang memicunya. Katakanlah, ketika seseorang berlangganan ke daftar email Anda.
Tetapi apakah jenis pelanggan ini cukup untuk memindahkan prospek dari atas ke tengah corong?
Pastikan Anda dapat memverifikasi:
- Bahwa email pelanggan itu nyata,
- Bahwa prospek Anda adalah seorang yang nyata dan bekerja di perusahaan yang benar
- Bahwa prospek Anda mampu membeli produk Anda…
Untuk memastikan Anda tidak membuang waktu mendorong pesan pemasaran pada prospek palsu (penyebab umum konversi rendah), strategi CRO yang solid akan menggunakan keikutsertaan ganda untuk menyaring email lelucon yang digunakan orang ketika ‘bergabung’ dengan daftar email Anda.
Ya, prakualifikasi prospek dengan merancang formulir pendaftaran dengan bidang tambahan untuk jabatan seseorang dan nama perusahaan tempat mereka bekerja adalah praktik yang baik.
Namun strategi CRO yang baik tidak akan berhenti sampai di situ. Anda harus mengunjungi situs web perusahaan tersebut dan memeriksa apakah perusahaan itu ada dan apakah orang itu memang ‘CMO’ di sana.
Jika Anda memiliki terlalu banyak prospek palsu daripada prospek yang membutuhkan produk Anda, strategi CRO Anda juga harus merekomendasikan agar Anda meningkatkan pengiriman pesan Anda tepat di bagian atas corong untuk memastikan Anda memiliki prospek yang tepat yang memasuki corong Anda.
Strategi CRO Anda juga harus memperbaiki masalah konversi pada tahap ‘konversi’ corong Anda.
Jangan Mendesak Prospek untuk ‘Berkonversi’ Sebelum Mereka Siap
Memburu prospek dengan menyerahkannya ke penjualan saat pemasaran belum cukup memuaskan mereka hanya akan menghasilkan konversi yang rendah.
Dorong konten yang tepat ke prospek, tunjukkan kepada mereka bagaimana fitur produk Anda menyelesaikan masalah mereka sebelum menerapkan studi kasus dan uji coba gratis kepada mereka.
Strategi Conversion Rate Optimization yang baik juga harus memerlukan pemeriksaan berkala dari situs web itu sendiri untuk memastikan konversi yang rendah tidak disebabkan oleh struktur situs yang buruk dan elemen halaman yang salah tempat.
Jika ternyata perbaikan situs diperlukan, Anda masih harus melakukannya dengan hati-hati.
Uji Hipotesis Anda Sebelum Membuat Perubahan Situs
Strategi CRO yang baik harus mengungkapkan data yang faktual terhadap kebocoran konversi. Namun sebelum Anda membuat perubahan apa pun pada situs Anda, pastikan asumsi Anda didukung oleh data.
Yang terpenting, verifikasi perubahan yang Anda usulkan dengan uji terpisah sebelum Anda menerapkannya. Penelitian juga menunjukkan bahwa menggunakan metode pengujian yang benar akan meningkatkan tingkat konversi Anda hingga 300 persen.
Menurut Harvey dari Consumersbase.com, keuntungan besar bagi pemasar modern adalah dengan hadirnya Google Analytics, heatmaps, pelacak mouse, CTA, survei pelanggan, dan alat penambangan data lainnya, Anda memiliki banyak sekali data untuk menarik wawasan yang memandu Anda mendapatkan data yang berharga dan mengesampingkan asumsi.
Kesimpulan
Seperti yang telah kita bahas diatas, jika Anda berjuang untuk memenuhi target penjualan Anda, upaya terbaik Anda adalah untuk mendapatkan lebih banyak dari prospek dan pengunjung website Anda dengan harapan meningkatkan penjualan dan keuntungan dalam bisnis.
Ingin artikel seperti ini ada di website perusahaan Anda? Atau sedang mencari jasa penulis artikel? Hubungi kami melalui tautan ini.
Berikut adalah artikel menarik lainnya yang bisa Anda baca: