4 Gaya Komunikasi Utama yang Akan Anda Temukan di Tempat Kerja

Gaya komunikasi ditentukan oleh kecenderungan kita untuk berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung. Ada empat gaya komunikasi utama yang mungkin Anda temui di tempat kerja. Ketika Anda dapat secara akurat mengidentifikasi setiap gaya, Anda akan lebih siap untuk bekerja dengan semua jenis orang yang Anda temui.

Dalam artikel ini, kami membahas empat gaya komunikasi umum di tempat kerja, cara mengidentifikasinya, dan kiat berinteraksi dengan rekan kerja yang mengadopsi gaya berbeda ini.

Mengapa gaya komunikasi penting?

Ketika individu menunjukkan gaya komunikasi yang berbeda, mudah terjadi konflik atau kesalahpahaman. Memahami karakteristik dan kecenderungan gaya komunikasi yang berbeda dapat membantu kita berinteraksi secara efektif dengan seseorang yang memiliki gaya komunikasi berbeda.

4 gaya komunikasi utama

Gaya komunikasi Anda adalah cara Anda berinteraksi dengan orang lain dan itu menentukan bagaimana Anda berbicara, bertindak, dan bereaksi dalam berbagai situasi. Berikut adalah empat gaya komunikasi utama:

1. Gaya komunikasi pasif

Komunikator pasif biasanya pendiam dan tidak mencari perhatian. Mereka mungkin bertindak acuh tak acuh selama debat dan jarang mengambil sikap tegas atau menegaskan diri mereka sendiri.

Mereka biasanya tidak membagikan kebutuhan mereka atau mengungkapkan perasaan mereka, jadi mungkin sulit untuk mengetahui kapan mereka merasa tidak nyaman atau membutuhkan bantuan dengan proyek penting ketika mereka membutuhkan bantuan.

Anda dapat mengidentifikasi komunikator pasif dengan kecenderungan ini:

  • Ketidakmampuan untuk mengatakan tidak
  • Postur tubuh yang buruk
  • Sikap santai
  • Kurangnya kontak mata
  • Suara lembut
  • Sikap meminta maaf
  • Gelisah

Jika Anda berurusan dengan komunikator pasif, pertimbangkan metode berikut untuk mendorong hubungan kerja yang baik:

  • Lakukan pendekatan langsung. Mulailah percakapan satu lawan satu, karena interaksi pribadi seringkali lebih nyaman bagi komunikator pasif daripada pengaturan grup.
  • Mintalah pendapat mereka. Berikan banyak waktu bagi mereka untuk memikirkan tanggapan mereka.
  • Gunakan bahasa yang luas. Hindari mengajukan pertanyaan “ya” atau “tidak” yang dapat dijawab dengan sedikit penjelasan. Tetap sabar dengan keheningan yang panjang, karena individu yang pasif sering meluangkan waktu untuk memikirkan tanggapan.

Jika Anda seorang komunikator pasif, penting untuk melatih keterampilan komunikasi Anda. Carilah peluang di mana Anda merasa dapat berbicara dengan nyaman. Jika Anda merasa tidak nyaman dalam pengaturan grup, carilah pertemuan pribadi.

Jika Anda lebih suka menulis daripada berbicara, cobalah berkomunikasi melalui email daripada secara langsung. Seiring waktu, Anda akan melihat bahwa berbagi pemikiran Anda secara terbuka menciptakan peluang untuk interaksi positif.

2. Gaya komunikasi agresif

Komunikator agresif sering mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dan cenderung mendominasi percakapan, seringkali dengan mengorbankan orang lain. Seorang komunikator yang agresif juga dapat bereaksi sebelum berpikir, yang dapat berdampak negatif pada hubungan dan menurunkan produktivitas di tempat kerja.

Terkadang gaya komunikasi yang agresif mungkin menimbulkan rasa hormat dalam situasi kepemimpinan tertentu, namun itu sering kali mengintimidasi mereka yang merespons pendekatan yang tenang dengan lebih baik.

Ini adalah beberapa tanda komunikator yang agresif:

  • Menyela orang saat mereka berbicara
  • Menyerang ruang pribadi
  • Menyajikan postur sombong
  • Menggunakan gerakan agresif
  • Mempertahankan kontak mata yang intens

Pertimbangkan metode ini saat bekerja dengan komunikator yang agresif:

  • Bersikaplah tenang dan tegas. Cobalah untuk tidak membiarkan sifat komunikator yang agresif mengintimidasi. Fokuskan percakapan Anda pada pendekatan yang dapat ditindaklanjuti untuk masalah ini.
  • Jaga percakapan tetap profesional. Arahkan percakapan jauh dari masalah atau emosi pribadi.
  • Tahu kapan harus pergi. Menjauhlah dari situasi tersebut jika komunikator yang agresif menjadi terlalu menuntut atau Anda tidak lagi membuat kemajuan positif.

Jika Anda memiliki gaya komunikasi yang agresif, Anda mungkin kesulitan untuk membentuk hubungan yang kuat di tempat kerja. Mempelajari teknik komunikasi yang lebih positif dapat membantu Anda mengatasi beberapa kecenderungan agresif Anda.

Mengurangi stres dalam hidup Anda juga dapat membantu. Anda dapat mengambil pendekatan yang sehat untuk memerangi stres dengan terlibat dalam aktivitas fisik dan berlatih perhatian atau meditasi.

Berikut adalah artikel menarik lainnya yang bisa Anda baca:

3. Gaya komunikasi pasif-agresif

Komunikator pasif-agresif tampak pasif di permukaan tetapi seringkali memiliki motivasi yang lebih agresif yang mendorong tindakan mereka. Meskipun kata-kata mereka mungkin terdengar menyenangkan, tindakan mereka tidak selalu sejalan dengan apa yang mereka katakan.

Komunikator pasif-agresif dapat dengan tenang memanipulasi situasi menjadi situasi yang menguntungkan mereka. Beberapa komunikator pasif-agresif menggunakan pendekatan ini karena mereka merasa tidak berdaya atau dimanipulasi, meskipun belum tentu demikian.

Komunikator pasif-agresif dapat menggunakan pendekatan berikut:

  • Bergumam
  • Menggunakan sarkasme
  • Menunjukkan penolakan
  • Menampilkan wajah bahagia ketika mereka jelas-jelas kesal
  • Memberikan silent treatment

Jika Anda berurusan dengan komunikator pasif-agresif, Anda mungkin menemukan bahwa mereka merusak upaya Anda bahkan setelah memberi Anda jaminan verbal. Pertimbangkan pendekatan berikut ketika berhadapan dengan komunikator pasif-agresif:

  • Buat permintaan yang jelas. Cobalah untuk tidak meninggalkan ruang untuk salah tafsir atau kebingungan.
  • Hadapi perilaku negatif. Bicaralah langsung dengan mereka tentang perilaku mereka. Pertimbangkan untuk mengulang manajer jika percakapan Anda tidak menghasilkan perubahan.
  • Mintalah tanggapan mereka. Secara langsung, mintalah umpan balik mereka dalam situasi satu lawan satu untuk mencoba mendapatkan komunikasi yang jujur.

Jika Anda memiliki kecenderungan pasif-agresif, carilah kesempatan untuk mengomunikasikan pikiran dan kebutuhan Anda secara terbuka. Temukan cara untuk mengejar jalur komunikasi yang jelas dan jujur ​​untuk memastikan Anda merasa didengar dan mengambil langkah aktif untuk secara langsung menangani suatu situasi.

4. Gaya komunikasi asertif

Gaya asertif biasanya merupakan jenis komunikasi yang paling baik dan produktif di tempat kerja. Komunikator yang asertif membagikan pemikiran dan ide mereka dengan percaya diri, tetapi mereka selalu menghormati dan sopan.

Mereka siap menghadapi tantangan tetapi tahu bagaimana mengatakan “tidak” saat dibutuhkan. Orang-orang ini memahami batasan mereka sendiri dan melindungi batasan mereka tanpa bertindak terlalu agresif atau defensif.

Saat Anda bersama komunikator yang asertif, Anda akan melihat kemampuan mereka untuk membuat orang lain merasa nyaman. Merekalah yang Anda cari karena Anda tahu mereka dapat dengan mudah memfasilitasi diskusi yang produktif.

Perilaku asertif menunjukkan dirinya melalui:

  • Gerakan ekspansif
  • Kecenderungan kolaboratif dan berbagi
  • Ekspresi ide dan perasaan yang sehat
  • Postur yang baik
  • Suara yang jernih
  • Kontak mata yang ramah

Jika Anda memiliki komunikator yang tegas dalam tim Anda, dorong mereka untuk membagikan ide-ide mereka, tempatkan mereka pada posisi kepemimpinan dan mintalah bantuan mereka untuk menangani gaya komunikasi pasif, pasif-agresif, dan agresif.

Bagaimana menjadi komunikator yang lebih asertif?

Keterampilan komunikasi dapat dikembangkan dan ditingkatkan dengan latihan dan kesadaran diri. Komunikasi asertif umumnya dianggap sebagai gaya komunikasi yang paling produktif dan diinginkan, terutama di lingkungan kerja.

Untuk meningkatkan keterampilan komunikasi asertif Anda, pertimbangkan saran-saran berikut:

  • Ekspresikan kebutuhan dan ide Anda dengan percaya diri.
  • Berlatih mendengarkan secara aktif.
  • Dorong orang lain untuk membagikan ide-ide mereka.
  • Melatih kecerdasan emosional.
  • Terbuka untuk umpan balik tentang kekuatan komunikasi Anda serta area untuk perbaikan.
  • Jelajahi kursus pengembangan profesional.
  • Carilah kesempatan untuk berlatih berbicara di depan umum.

Tips melakukan komunikasi

1. lisan

  • Gunakan suara berbicara yang kuat dan percaya diri.
  • Gunakan mendengarkan aktif.
  • Hindari kata-kata pengisi.
  • Hindari jargon industri bila perlu.

Nonverbal

  • Perhatikan bagaimana perasaan Anda secara fisik.
  • Berhati-hatilah dengan komunikasi nonverbal Anda.
  • Meniru komunikasi nonverbal yang menurut Anda efektif.

Visual

  • Tanyakan kepada orang lain sebelum memasukkan visual.
  • Pertimbangkan audiens Anda.
  • Hanya gunakan visual jika itu menambah nilai.
  • Buatlah mereka jelas dan mudah dimengerti.

Tertulis

  • Berusaha untuk kesederhanaan.
  • Jangan mengandalkan nada.
  • Luangkan waktu untuk meninjau komunikasi tertulis Anda.
  • Simpan file tulisan yang menurut Anda efektif atau menyenangkan.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai gaya komunikasi yang ada di tempat kerja dan cara untuk mengembangkan gaya komunikasi yang asertif untuk meningkatkan proses komunikasi pada tim dan bisnis Anda.

Saat ini komunikasi bisa dalam beberapa jenis, terutama saat kebutuhan digital yang semakin tinggi. Untuk membuat proses komunikasi bisnis Anda dengan pelanggan berjalan efisien, Anda memerlukan media dan konten yang relevan agar pesan Anda tersampaikan olah proses komunikasi yang Anda buat. Salah satu bentuk komunikasi bisnis di era digital ini adalah dengan melakukan press release atau postingan blog dengan artikel.

Ingin artikel seperti ini ada di website perusahaan Anda? Atau sedang mencari jasa penulis artikel? Hubungi kami melalui tautan ini.