Pengertian Bisnis Dropship dan 8 Cara Menjadi Dropshipper Sukses

Bisnis dropship adalah salah satu model bisnis terbaik bagi Anda yang ingin memulai bisnis atau pemilik toko online baru yang memasuki permainan eCommerce. Ini karena sistem dropship dapat dimulai dengan sangat mudah, berbiaya rendah, serba otomatis, dan menawarkan risiko yang lebih rendah. Namun sudahkah Anda mengetahui pengertian dropship itu sendiri?

Pengertian Bisnis Dropship

Dropshipping adalah metode pemenuhan ritel di mana toko tidak menyimpan produk yang dijualnya dalam stok. Sebaliknya, ketika sebuah toko menjual produk menggunakan model dropshipping, ia membeli barang dari pihak ketiga dan mengirimkannya langsung ke pelanggan. Akibatnya, penjual tidak harus menangani produk secara langsung.

Perbedaan terbesar antara dropshipping dan bisnis ritel standar adalah bahwa pedagang yang menjual tidak memiliki persediaan atau memiliki persediaan. Sebagai gantinya, penjual membeli stok sesuai kebutuhan dari pihak ketiga yang biasanya grosir atau pabrikan untuk memenuhi pesanan.

Baca juga : 11 Aplikasi dan Fitur pada Google Chrome yang Memudahkan Anda

Keuntungan Bisnis Dropship

Bisnis dropship menawarkan beberapa keuntungan yang menarik bagi para pengusaha. Berikut adalah beberapa keuntungan bisnis dropship:

Modal minim dan risiko rendah

Salah satu keuntungan utama bisnis dropship adalah modal yang dibutuhkan relatif rendah. Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli stok barang secara upfront. Anda hanya perlu membayar pemasok setelah pelanggan melakukan pembelian. Ini mengurangi risiko keuangan dan memungkinkan Anda untuk memulai bisnis dengan modal yang terbatas.

Tidak perlu menyimpan stok barang

Dalam bisnis dropship, Anda tidak perlu menyimpan stok barang sendiri. Setelah pelanggan melakukan pembelian, Anda hanya perlu meneruskan pesanan kepada pemasok atau produsen yang akan mengirimkan produk langsung ke pelanggan. Ini menghemat ruang penyimpanan, biaya gudang, dan perhatian yang diperlukan untuk mengelola persediaan.

Fleksibilitas dalam memilih produk

Dalam bisnis dropship, Anda memiliki fleksibilitas untuk memilih produk yang ingin Anda jual. Anda dapat menjual berbagai macam produk dari berbagai pemasok tanpa harus membatasi diri pada satu jenis barang atau merek tertentu. Ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan penawaran Anda dengan permintaan pasar dan mengikuti tren terbaru.

Potensi keuntungan yang tinggi

Dengan biaya modal yang rendah dan risiko yang minim, bisnis dropship memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Anda dapat mengatur markup harga produk Anda dan mengambil selisih antara harga grosir dan harga penjualan kepada pelanggan. Dalam bisnis dropship yang sukses, volume penjualan yang tinggi dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Skalabilitas bisnis

Bisnis dropship dapat dengan mudah dikembangkan dan diskalakan. Anda dapat menambahkan produk baru ke toko online Anda tanpa harus mengurus proses produksi atau penyimpanan. Selain itu, Anda dapat menjual produk kepada pelanggan di berbagai wilayah geografis tanpa harus memikirkan pengiriman atau logistik. Ini memberikan peluang untuk pertumbuhan bisnis yang lebih cepat dan luas.

Hanya fokus pada pemasaran dan penjualan

Dalam bisnis dropship, Anda dapat lebih fokus pada pemasaran dan penjualan produk daripada menghabiskan waktu dan energi untuk mengelola persediaan. Dengan mengurangi beban administratif, Anda dapat memusatkan upaya Anda untuk membangun merek, menjangkau pelanggan baru, dan meningkatkan penjualan.

Baca juga: Rencana Bisnis Berkelanjutan: Pengertian, Cara Membuat, dan Pengukurannya

Perbedaan Dropship dan Reseller

metrik kesuksesan bisnis 2

Berikut adalah perbedaan antara bisnis dropship dan reseller:

Stok barang:

  • Dropship: Dalam bisnis dropship, Anda tidak perlu menyimpan stok barang secara fisik. Ketika Anda menerima pesanan dari pelanggan, Anda mengirimkan pesanan kepada pemasok atau produsen yang akan mengirimkan produk langsung ke pelanggan.
  • Reseller: Sebagai reseller, Anda membeli stok barang dari pemasok atau produsen dan menyimpannya secara fisik. Anda bertanggung jawab untuk mengelola persediaan dan mengirimkan produk kepada pelanggan setelah menerima pesanan.

Modal dan risiko:

  • Dropship: Bisnis dropship membutuhkan modal yang relatif rendah karena Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli stok barang terlebih dahulu. Risiko keuangan juga rendah karena Anda hanya membayar pemasok setelah pelanggan membayar pesanan.
  • Reseller: Sebagai reseller, Anda harus mengeluarkan modal untuk membeli stok barang terlebih dahulu. Ini memerlukan investasi awal yang lebih tinggi dan Anda harus mengambil risiko finansial dengan harapan dapat menjual stok barang dengan keuntungan.

Pengiriman dan pengelolaan pesanan:

  • Dropship: Dalam bisnis dropship, pemasok atau produsen bertanggung jawab untuk mengurus pengiriman produk kepada pelanggan. Anda hanya perlu meneruskan pesanan kepada mereka.
  • Reseller: Sebagai reseller, Anda bertanggung jawab untuk mengatur pengiriman produk kepada pelanggan. Anda harus mengatur pengemasan, pengiriman, dan pemenuhan pesanan sendiri.

Penyesuaian harga dan branding:

  • Dropship: Sebagai dropshipper, Anda memiliki keterbatasan dalam menyesuaikan harga produk karena harga grosir ditentukan oleh pemasok. Anda juga mungkin tidak memiliki kendali penuh atas branding produk.
  • Reseller: Sebagai reseller, Anda memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menentukan harga produk dan membangun branding yang sesuai dengan bisnis Anda. Anda dapat menyesuaikan strategi harga dan menciptakan identitas merek yang unik.

Kendali atas produk:

  • Dropship: Dalam bisnis dropship, Anda memiliki keterbatasan kendali atas produk yang Anda jual. Anda bergantung pada pemasok atau produsen dalam hal kualitas produk, ketersediaan stok, dan pengiriman tepat waktu.
  • Reseller: Sebagai reseller, Anda memiliki kendali lebih besar atas produk yang Anda jual. Anda dapat memilih pemasok atau produsen yang sesuai dengan standar kualitas Anda, mengelola stok sendiri, dan memastikan pengiriman yang tepat waktu kepada pelanggan.

Pemilihan antara bisnis dropship dan reseller tergantung pada preferensi dan kebutuhan Anda sebagai pengusaha. Dropship cocok bagi mereka yang ingin memulai bisnis dengan modal rendah dan menghindari risiko kepemilikan stok barang. Sementara itu, menjadi reseller memberikan kontrol yang lebih besar atas produk dan branding, tetapi membutuhkan investasi awal yang lebih tinggi.

Baca juga: Cara Berjualan Online Untuk Pemula yang Bisa Anda Coba

Tantangan Bisnis Dropship

Walaupun bisnis dropship memiliki berbagai kemudahan, namun bisnis ini memiliki tantangan-tantangan yang perlu diperhatikan oleh para pengusaha. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam bisnis dropship:

Ketergantungan pada pemasok

Sebagai dropshipper, Anda sangat bergantung pada pemasok atau produsen untuk mengirimkan produk kepada pelanggan dengan cepat dan berkualitas.

Jika pemasok mengalami keterlambatan pengiriman atau masalah kualitas produk, hal ini dapat mempengaruhi reputasi bisnis Anda. Penting untuk memilih pemasok yang dapat diandalkan dan memiliki layanan pelanggan yang baik.

Persaingan yang ketat

Bisnis dropship adalah model bisnis yang populer, sehingga persaingan di pasar bisa sangat ketat. Anda akan bersaing dengan banyak dropshipper lain yang menjual produk serupa atau bahkan identik.

Untuk tetap bersaing, Anda perlu menemukan cara untuk membedakan diri Anda, seperti menyediakan layanan pelanggan yang unggul, menawarkan harga yang kompetitif, atau menargetkan pasar yang spesifik.

Masalah pengelolaan persediaan

Meskipun Anda tidak perlu menyimpan stok barang secara fisik, tetap ada tantangan dalam mengelola persediaan. Anda perlu memastikan bahwa produk yang Anda jual tersedia di pemasok dan tidak mengalami kehabisan stok. Juga, jika ada perubahan dalam harga atau ketersediaan produk, Anda harus dapat mengelola perubahan tersebut dengan cepat dan efisien.

Kualitas produk dan kepuasan pelanggan

Anda bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan meskipun Anda tidak memiliki kendali langsung atas kualitas produk. Jika produk yang dikirimkan oleh pemasok tidak memenuhi harapan pelanggan, hal ini dapat merusak reputasi bisnis Anda.

Anda perlu melakukan riset yang cermat dalam memilih pemasok yang menyediakan produk berkualitas dan memastikan komunikasi yang baik dengan pelanggan untuk menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.

Kendala dalam menyesuaikan harga

Dalam bisnis dropship, Anda mungkin memiliki keterbatasan dalam menentukan harga produk karena harga grosir ditentukan oleh pemasok.

Ini bisa menjadi tantangan jika Anda ingin menyesuaikan harga untuk mengikuti persaingan atau meningkatkan keuntungan. Anda perlu mencari strategi lain untuk meningkatkan nilai tambah Anda, seperti memberikan layanan tambahan atau promosi yang menarik.

Kompleksitas logistik dan pengiriman

Meskipun Anda tidak perlu mengurus pengemasan dan pengiriman produk secara langsung, tetap ada kompleksitas dalam mengatur logistik.

Pengiriman yang lambat, masalah pengiriman, atau kesalahan pengiriman dapat menjadi tantangan yang harus diatasi. Anda perlu bekerja sama dengan pemasok yang memiliki sistem pengiriman yang handal dan dapat mengatasi masalah logistik dengan efektif.

Baca juga: Daya Tawar Pembeli dan Pemasok: Pembahasan Lengkap dan Mendalam

8 Cara Agar Menjadi Dropshipper Sukses

membangun reputasi bisnis

Walaupun bisnis dropship adalah model bisnis yang bagus dan mudah bagi calon pengusaha, Tapi Anda perlu mengetahui cara sebelum Anda meluncurkan toko pertama Anda? Kami telah mengumpulkan 8 cara dan kiat memulai bisnis dropshipping yang harus diketahui setiap pengusaha baru sebelum mereka terjun ke permainan dropshipping.

1. Awali dengan Segmentasi

Kita mengambil contoh sebuah raksasa dropship yang sudah sukses, Amazon.com. Amazon memulai menjual segmentasi produk yang sangat sempit dari buku-buku online – menambah toko mereka ketika merek mereka tumbuh. Dan yang seperti yang kita tahu, sekarang Amazon telah mencakup segalanya dan menjual apa saja.
dia menunjukkan, ketika mereka mulai, mereka harus memulai dari segmentasi yang jelas.

Kecuali jika Anda membangun bisnis dan mencari segmen yang luas untuk menguji pasar sebelum Anda memilih segmentasi Anda, mempersempit fokus Anda adalah kunci kesuksesan. Memiliki toko dropshipping yang terlalu umum tidak akan memungkinkan Anda mengasah audiensi pembeli potensial Anda dengan mudah atau membuat pengembangan merek.

Untuk memilih segmen yang tepat, Anda harus meliha passion atau hobi Anda, meneliti tren industri, dan memikirkan target konsumen Anda. Kemudian, Anda akan menganalisis dan mengevaluasi permintaan, persaingan dan pasar untuk melihat bagaimana Anda bisa meraih keuntungan yang besar.

2. Pilih Pemasok yang Tepat

Pada akhirnya produk yang Anda pilih mencerminkan merek Anda secara langsung dan oleh karena itu penting untuk pilih-pilih tentang produk Anda. Ada 2 langkah untuk memilih pemasok yang tepat:

  • Langkah 1: Audit Pemasok

Di sinilah Anda akan memeriksa semua detail pemasok, berbagai produk yang mereka jual, dan ulasannya, untuk memastikan kredibilitas dan kualitasnya.

  • Langkah 2: Persempit Daftar Anda

Anda dapat melakukan ini dengan membandingkan harga produk, jaminan, dan apakah termasuk biaya layanan pengiriman.

Jika Anda sudah selesai dengan riset Anda dan sudah menemukan pemasok yang buruk menurut Anda, jangan menunda-nunda untuk menggantinya. Ada banyak pemasok lain yang dapat diandalkan dan menjual produk serupa.

Baca juga : Manajemen Persediaan : Pengertian, Proses, Metode, dan Fungsinya

3. Ramaikan Trafik ke Situs Web Anda

Ya memang benar, bisnis dropship memungkinkan Anda untuk melakukan efisiensi biaya, tetapi itu tidak berarti Anda harus melakukan hal yang sama dengan situs web Anda.

Pengalaman pelanggan sangat membantu membangun kepercayaan, jadi pastikan Anda menaruh pemikiran dan konten menarik di website Anda.

Pastikan juga website Anda dioptimalkan dengan benar untuk pengguna dan melakukan SEO, deskripsi produk Anda memiliki substansi dan bebas dari kesalahan, foto produk Anda bagus kualitas dan kebijakan pengiriman dan pengembalian Anda jelas.

Lihatlah toko-toko online yang kompetitif dan sukses, jadikan itu kompetitor sekaligus inspirasi Anda untuk mendapatkan ide, konsultasikan dengan para ekspert (jika ada) untuk kiat-kiat hebat, dan pastikan toko Anda dioptimalkan untuk konversi penjualan.

Menambahkan testimoni dari para pelanggan Anda dan atau pencapaian yang telah Anda lakukan dapat membantu meningkatkan brand awareness dan membangun kepercayaan yang Anda butuhkan sebagai pengusaha baru untuk menghasilkan penjualan tersebut.

4. Selalu Gunakan Angka

Ketika memilih produk tertentu, Anda akan memastikan bahwa Anda membeli produk itu dengan harga yang tepat sesuai dengan layanan yang akan Anda dapatkan, yaitu memiliki potensi pemasaran, keuntungan, dan itu adalah sesuatu yang memiliki nilai jual dan kelebihan tersendiri. Untuk melakukan itu, lakukan dua perhitungan ini:

  • Pendapatan Penjualan – Biaya Barang = Laba Kotor
  • (Laba Kotor – Biaya) / Pendapatan = Marjin Keuntungan

Yang perlu diingat, hal bukan untuk merendahkan produk yang Anda jual. Bisnis dropship memungkinkan Anda untuk mendapatkan produk dengan harga grosir, artinya Anda harus memberi harga pada atau tepat di bawah nilai pasar yang tergantung pada kompetisi untuk mendapatkan keuntungan.

5. Perhatikan Layanan Pelanggan Anda

Dalam semua bisnis hal ini adalah penting, termasuk jika Anda membangun bisnis dropship. Ini memungkinkan Anda untuk  bertahan dalam persaingan eCommerce di segmen Anda, termasuk marketplace besar seperti tokopedia, shopee, atau bukalapak.

Membuat pelanggan merasa dihargai, dihormati, adalah sangat penting dan tidak hanya mendorong penjualan tetapi menumbuhkan basis pelanggan yang loyal pada bisnis Anda.

Ketika Anda memikirkan layanan pelanggan apa yang cocok untuk bisnis dropship Anda, penting bagi Anda untuk memahami bahwa Anda bertanggung jawab dan keinginan juga  kebutuhan pelanggan Anda adalah penting dan bahwa kebahagiaan mereka adalah prioritas nomor satu Anda. Ini adalah cara terbaik agar Anda menjadi dropshipper yang handal.

6. Perhatikan Cara Menangani Pengembalian

Penanganan pengembalian adalah komplikasi layanan pelanggan yang dapat timbul dari bisnis dropship yang dapat berdampak besar pada kepuasan pelanggan secara keseluruhan, dan ini adalah biasa.

Sebagai seorang dropshipper, Anda memiliki beberapa logistik lagi untuk diperiksa di sini, seperti apakah pelanggan mengembalikan barang kepada Anda atau vendor Anda. Keuntungan dari menerima pengembalian sendiri adalah bahwa ini akan memungkinkan Anda untuk menawarkan layanan pelanggan yang lebih baik. Kerugiannya  Abda akan membutuhkan sesuatu yang ekstra termasuk biaya pengiriman, penyimpanan, dan penjualan kembali barang yang  telah dikembalikan.

Namun di Indonesia kebanyakan pemasok melakukan pengembalian langsung ke mereka berarti Anda tidak perlu ruang penyimpanan dan itu mengambil ‘pekerjaan’ tersebut. Namun, pengembalian yang dikirim ke pihak ketiga dapat memiliki risiko berikut:

  • Mereka bisa menolak pengembalian jika barang dan kemasan tidak dalam kondisi sempurna.
  • Mereka mungkin membebankan biaya restocking.
  • Mereka mungkin memiliki instruksi pengembalian yang rumit yang tidak mudah dimengerti oleh pelanggan Anda.

7. Jadilah Ahli Marketing

Keuntungan besar dari bisnis dropship adalah Anda memiliki banyak waktu. Waktu yang harus digunakan dalam meningkatkan keahlian pemasaran Anda dan menjadi ahli dalam menggunakan iklan untuk mengarahkan lalu lintas ke toko Anda. Saluran pemasaran yang ingin Anda pelajari untuk meraih kesuksesan maksimal meliputi:

  • Google AdWords
  • Iklan Facebook dan Instagram
  • Iklan Pinterest

Namun, bukan hanya iklan yang harus Anda kerjakan; setiap bagian dari saluaran penjualan Anda adalah peluang pemasaran yang tak bisa dilewatkan. Hal-hal seperti menggunakan content marketing untuk meningkatkan penjualan atau berlangganan artikel menarik yang dikirimkan ke email mereka membuat bisnis Anda memperoleh brand awaraness yang baik untuk usaha Anda

8. Perhatikan Kompetitor

Saat Anda menjelajah dan memulai usaha baru Anda, awasi persaingan Anda saat ini dan akan muncul ide-ide segar, untuk melihat di mana mereka beriklan, atau pesan media sosial mereka.Intinya: Anda dapat mempelajari bucketload dari pesaing Anda.

Mengikuti pesaing Anda dapat membantu Anda dengan gagasan, positioning, branding, dan harga produk di masa depan. Ini juga akan memberi Anda wawasan utama ke audiens potensial Anda dan apa yang mereka respons, dan mengubah Anda menjadi penjual dan pemasar yang lebih baik.

Baca juga : 10 Tips Sosial Media Marketing Yang Efektif Untuk Pengembangan Bisnis


Itulah tadi pengertian mendalam tentang bisnis dropship dan cara terbaik menjadi dropshipper yang sukses. Anda bisa dengan mudah memulai bisnis ini dan jadilah seseorang marketing baik yang mampu melihat potensi dari kebutuhan pelanggan dan juga pemasok yang Anda. Selamat mencoba