11 Jenis Perilaku Pembelian Pelanggan yang Harus Anda Tahu

Pelanggan biasanya membuat keputusan pembelian berdasarkan banyak faktor, seperti kepribadian, lokasi, atau preferensi mereka. Mempelajari perilaku pembelian konsumen yang berbeda dapat membantu Anda memahami mengapa pelanggan memilih dan membeli produk atau layanan tertentu.

Dengan melakukan penelitian terhadap audiens Anda, Anda dapat membuat strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kebiasaan pembelian ini untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan.

Dalam artikel ini, kami membahas apa itu perilaku pembelian dan mengeksplorasi berbagai jenis perilaku pembelian yang dimiliki sebagian besar pelanggan.

Apa yang dimaksud dengan perilaku pembelian?

Perilaku pembelian adalah kebiasaan belanja dan preferensi berbagai pelanggan dalam target audiens Anda. Memahami perilaku pelanggan Anda membantu Anda menargetkan pemasaran dengan lebih baik terhadap kebutuhan belanja spesifik mereka.

Dengan mempelajari perilaku pembelian pelanggan secara cermat, Anda dapat mempelajari mengapa dan bagaimana mereka membuat keputusan pembelian tertentu atau memilih satu merek daripada merek lainnya.

Dengan pengetahuan ini, Anda dapat membuat model bisnis yang ditujukan untuk konsumen dengan perilaku pembelian tertentu, yang dapat membantu Anda menarik lebih banyak pelanggan, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan tingkat retensi pelanggan.

Baca juga: 7 Jenis Metrik Untuk Mengukur Kesuksesan Bisnis

11 jenis perilaku pembelian

Ketika Anda memahami berbagai jenis perilaku pembelian yang dimiliki oleh audiens target utama Anda, Anda dapat mengarahkan upaya pemasaran Anda untuk menarik lebih langsung ke arah mereka dan kebutuhan belanja mereka. Jenis perilaku pembelian yang umum meliputi:

1. Kebiasaan

Ketika pelanggan melakukan kebiasaan membeli, mereka biasanya tidak terlalu memikirkan atau melakukan riset dalam pembelian mereka.

Banyak pelanggan yang mengikuti perilaku pembelian kebiasaan sering kali membuat keputusan cepat ketika memilih dan membeli produk.

Beberapa mungkin dengan cepat memilih merek tertentu daripada merek lain karena merek tersebut lebih mudah dikenali atau dikenal oleh mereka. Yang lain memilih produk tertentu karena harganya yang paling murah atau karena mereka pernah membeli dari merek tersebut.

2. Kompleks

Perilaku pembelian yang kompleks biasanya terjadi ketika pelanggan membeli produk atau layanan yang mahal. Karena harganya mahal, konsumen mungkin membutuhkan waktu untuk meneliti produk tersebut dan fitur-fiturnya sebelum melakukan pembelian dalam jumlah besar.

Mereka mungkin menghabiskan waktu secara online untuk membaca ulasan tentang produk dan manfaat menggunakannya. Konsumen juga dapat berkonsultasi dengan teman, keluarga, atau kolega untuk mendapatkan pendapat tambahan tentang keputusan pembelian yang penting ini.

3. Dissonance-reducing

Dengan jenis perilaku pembelian ini, konsumen dapat memutuskan untuk membeli produk yang mudah didapatkan tanpa perlu melakukan banyak riset.

Orang yang menggunakan jenis perilaku pembelian ini biasanya memilih produk yang mereka butuhkan dan mungkin hanya memiliki beberapa merek lain untuk dipilih. Untuk memenuhi

batasan waktu, pembeli ini dapat dengan cepat memilih merek yang memenuhi sebagian besar kebutuhan mereka dan sesuai dengan anggaran mereka.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Churn Rate? Ini Jawabannya

4. Mencari variasi

Jenis perilaku pembelian ini terjadi ketika konsumen sering membeli produk yang sama tetapi ingin mencoba produk baru. Mereka biasanya beralih ke produk yang berbeda untuk menambah variasi dalam rutinitas harian dan pengambilan keputusan.

Biasanya, ketika konsumen ini melihat produk baru yang diiklankan, mereka mungkin akan membelinya untuk melihat perbedaannya dengan produk yang biasa mereka beli.

5. Pengambilan keputusan yang terbatas

Terkadang, ketika konsumen harus membeli produk tertentu, mungkin hanya ada beberapa merek yang menyediakannya. Ini berarti mereka memiliki sedikit variasi dalam pilihan yang dapat mereka pilih dan hanya memiliki sedikit pilihan.

Sebagian besar konsumen ini mungkin membandingkan fitur dan manfaat dari masing-masing produk dan memilih salah satu yang memenuhi sebagian besar kebutuhan mereka. Mereka mungkin harus memilih produk dengan fitur yang kurang menarik bagi mereka karena pilihannya terbatas.

6. Impulsif

Mereka yang membuat keputusan pembelian impulsif biasanya hanya membutuhkan sedikit waktu atau tanpa perencanaan untuk memilih produk yang akan dibeli.

Beberapa orang mungkin membeli produk tanpa melakukan penelitian atau mempelajari lebih lanjut tentang fitur-fiturnya. Mereka mungkin membuat keputusan cepat ini karena faktor-faktor seperti dukungan selebriti, slogan, logo, atau materi iklan.

Baca juga: Pengertian Average Order Value (AOV), Rumus dan Tips Meningkatkannya

7. Spendthrift

Pembeli ini sangat peduli dengan kualitas produk dibandingkan dengan harganya. Sebagian besar pembeli yang spendthrift bereaksi dengan baik terhadap pemasaran emosional dan mungkin memilih merek terkenal yang menyediakan layanan pelanggan yang hebat dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.

Mereka biasanya meneliti fitur dan manfaat suatu produk dan membuat sebagian besar keputusan mereka berdasarkan perasaan atau persepsi mereka terhadap perusahaan.

Pertimbangkan untuk menjual merek Anda sebagai merek yang peduli kepada pelanggan, dapat dipercaya, dan memiliki tujuan untuk membantu menarik lebih banyak pembeli secara langsung.

8. Pembelanja rata-rata

Pembelanja rata-rata biasanya peduli dengan uang yang mereka hemat sambil tetap mementingkan kualitas produk. Banyak dari mereka yang menetapkan anggaran untuk pembelian mereka, tetapi mungkin membiarkan diri mereka menghabiskan di luar batas mereka jika mereka merasa fitur-fiturnya bermanfaat dan bermanfaat.

Mereka mungkin melakukan penelitian ekstensif terhadap produk sebelum membeli untuk memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan harga yang ditawarkan.

Banyak dari pembeli ini meminta penawaran harga dari perusahaan dan membandingkannya dengan pesaing untuk memastikan bahwa mereka menerima penawaran terbaik dan paling menguntungkan.

9. Frugal spending

Pembeli jenis ini sangat fokus pada penghematan uang dan membeli produk sesuai dengan anggaran dan batas pengeluaran mereka.

Mereka mungkin lebih peduli dengan harga produk daripada faktor-faktor seperti citra merek, fitur produk, atau manfaat bagi konsumen.

Anda biasanya dapat menarik konsumen ini dengan menggunakan harga yang kompetitif dan merinci laba atas investasi yang dapat diperoleh pembeli setelah membeli produk atau layanan Anda.

Baca juga: Mengenal Apa itu Customer Lifetime Value atau CLV

10. Analitis

Pembeli jenis ini sering menggunakan informasi, data, fakta, dan logika saat membuat keputusan bisnis yang penting. Mereka biasanya melakukan penelitian ekstensif tentang tingkat keberhasilan produk tertentu dan kemungkinan hasil yang mungkin mereka terima setelah membeli produk.

Sebagian besar pembeli ini juga menghabiskan banyak waktu untuk membandingkan produk satu sama lain. Mereka sering meluangkan waktu sebelum membuat keputusan resmi tentang produk yang mereka pilih.

Pertimbangkan untuk menggunakan testimonial, studi kasus, dan statistik keberhasilan tentang produk Anda saat menargetkan pembeli ini.

11. Ekspresif

Sebagian besar pembeli ekspresif biasanya peduli dengan jenis hubungan dan pengalaman berkelanjutan yang mereka terima saat membeli produk atau layanan Anda.

Mereka sering kali menghargai pengalaman layanan pelanggan yang positif, karena mereka mungkin secara teratur berharap untuk berinteraksi dengan merek Anda dan menerima bantuan, panduan, atau dukungan yang diperlukan segera setelah mereka membutuhkannya.

Agar dapat menjual secara efektif kepada pembeli ini, jalinlah hubungan yang positif dengan mereka untuk menunjukkan hubungan berkelanjutan yang sopan dan profesional yang mungkin Anda miliki dengan mereka ketika mereka menjadi pelanggan jangka panjang Anda.

Baca juga: 18 Metrik Customer Retention dan Cara Menghitungnya

Tips melakukan proses marketing berdasarkan perilaku pembelian

perilaku pembelian 3

Proses pemasaran yang efektif dapat dilakukan dengan memahami perilaku pembelian pelanggan dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Berikut adalah cara melakukan proses pemasaran berdasarkan jenis perilaku pembelian:

Menentukan segmentasi pasar berdasarkan perilaku pembelian

Segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan perilaku pembelian, seperti pembelian ulang atau pembelian pertama kali. Dalam hal ini, pembeli dapat dikelompokkan ke dalam segmen yang berbeda berdasarkan perilaku pembelian mereka.

Dengan mengetahui perilaku pembelian pelanggan, Anda dapat menyesuaikan strategi pemasaran untuk setiap segmen dan mengembangkan kampanye pemasaran yang lebih efektif.

Memahami customer lifecycle

Pelanggan dapat melalui lifecycle yang berbeda dalam hubungan mereka dengan merek atau produk Anda, seperti tahap kesadaran, pertimbangan, pembelian, dan loyalitas.

Dengan memahami siklus hidup pelanggan, Anda dapat menyesuaikan pesan pemasaran Anda untuk mencapai tujuan yang spesifik pada setiap tahap dan memaksimalkan potensi konversi pelanggan.

Baca juga: Mengetahui 5 Tahapan dalam Customer Life Cycle

Menyesuaikan taktik pemasaran

Setelah mengetahui perilaku pembelian dan siklus hidup pelanggan, Anda dapat menyesuaikan taktik pemasaran Anda sesuai dengan setiap segmen pelanggan dan tahap siklus hidup mereka.

Misalnya, jika pelanggan belum terbiasa dengan produk atau merek Anda, Anda dapat fokus pada memperkenalkan brand awareness dan manfaat produk Anda.

Jika pelanggan sudah mencapai tahap loyalitas, Anda dapat menawarkan program penghargaan atau promosi khusus untuk mempertahankan pelanggan.

Menggunakan data analitik

Data analitik dapat membantu Anda memahami perilaku pembelian pelanggan secara lebih rinci dan menemukan pola yang tersembunyi dalam data.

Anda dapat menggunakan data analitik untuk mengidentifikasi segmen pelanggan yang memiliki perilaku pembelian yang sama, mengetahui preferensi dan kebutuhan mereka, dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan lebih baik.

Baca juga: Pengertian Customer Acquisition Cost dan Cara Efisiensinya

Kesimpulan

Dalam melakukan proses pemasaran berdasarkan perilaku pembelian, penting untuk memahami bahwa setiap pelanggan memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda.

Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa strategi pemasaran Anda dapat menyesuaikan diri dengan setiap segmen dan tahap siklus hidup pelanggan secara efektif. Dengan cara ini, Anda dapat mencapai target pelanggan Anda dan memaksimalkan efektivitas kampanye pemasaran Anda.